Internasional

Thanks Mr Biden! Bantu RI Perangi Covid-19, AS Beri Rp 430 M

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia

03 August 2021 13:05

Foto: Menlu RI Retno Marsudi (Twitter/@Menlu_RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk membantu Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19. Tak tanggung-tanggung, Negeri Paman Sam memberikan komitmen kerjasama senilai US$ 30 juta atau setara Rp 430 miliar.

Hal ini disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional AS (NSA), Jake Sullivan, kepada Menlu RI Retno Marsudi dalam sebuah pertemuan tatap muka yang dilakukan di Gedung Putih. Nantinya dukungan itu sendiri akan diberikan dalam bentuk peralatan medis dan obat-obatan.

Baca:

Bukan Cuma China, Varian Delta Kini Mengganas di AS

"Pada pertemuan tersebut, NSA Sullivan menyampaikan komitmen tambahan dukungan kerja sama AS sebesar US$ 30 juta berupa pasokan peralatan oksigen, alat kesehatan dan obat-obatan," ucap pernyataan resmi Kemenlu RI diterima CNBC Indonesia, Selasa (3/8/2021).

Dengan tambahan ini, total dukungan AS yang diberikan kepada Indonesia selama pandemi Covid-19 hampir menembus Rp 1 triliun, tepatnya Rp 932 miliar.

Baca:

China Tes Covid Seluruh Warga Wuhan, Corona Return?

"Dengan dukungan tambahan ini, maka total dukungan kerjasama AS sejak awal pandemi sebesar US$ 65 juta," ujar Kemlu lagi.

Sebelumnya AS telah memberikan dukungan kerjasama dose-sharing vaksin Covid-19 Moderna melalui Covax Facility yang berjumlah 8.000.160 dosis. Sebagaimana diketahui, tambahan vaksin Moderna sebanyak 3.5 juta telah tiba di Jakarta pada Minggu (1/8/2021) lalu.

Dengan adanya bantuan ini, Menlu Retno mengucapkan apresiasi dan penghargaan kepada AS atas dukungannya kepada Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19. Tak hanya itu, Retno juga mengharapkan kerjasama jangka panjangdalam penanganan pandemi ini, salah satunya adalah mengenai produksi vaksin.

"Indonesia mengharapkan dukungan AS untuk dapat membangun kapasitas Indonesia dalam membuat vaksin teknologi terkini yang berbasis mRNA dan obat terupatik penyakit menular," tambah menteri kelahiran Semarang itu.