Sri Mulyani sampai Para Ilmuwan Takut akan Ancaman Baru Ini

Redaksi, CNBC Indonesia
03 August 2021 07:40
Aksi Climate Strike (Mogok untuk Iklim) di Bangkok, Thailand pada Jumat, 20 September 2019 (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Foto: Aksi Climate Strike (Mogok untuk Iklim) di Bangkok, Thailand pada Jumat, 20 September 2019 (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Belakangan sebanyak 14 ribu ilmuwan dunia menyebut bahwa bumi saat ini mendekati titik kritis iklim yang sangat mengkhawatirkan.

Mengutip Al Jazeera, para peneliti itu menandatangani sebuah inisiatif yang menyebut bahwa pemerintah secara konsisten gagal mengatasi eksploitasi berlebihan terhadap Bumi, dimana mereka menggambarkannya sebagai akar penyebab krisis.

"Kami mencatat lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam bencana terkait iklim, termasuk banjir di Amerika Selatan dan Asia Tenggara, gelombang panas dan kebakaran hutan yang memecahkan rekor di Australia dan AS, dan topan yang menghancurkan di Afrika dan Asia Selatan," tulis pernyataan ilmuwan itu yang diunggah di jurnal BioScience pada hari Rabu (28/7/2021).

Dalam mengemukakan peringatan ini, ilmuwan berkaca pada beberapa fenomena termasuk deforestasi, emisi gas rumah kaca, ketebalan gletser dan luasan es laut, serta deforestasi. Dari 31 tanda-tanda alam, mereka menemukan bahwa ada 18 indikator mencapai rekor tertinggi atau terendah.

"Greenland dan Antartika baru-baru ini menunjukkan tingkat massa es terendah sepanjang masa dan gletser mencair 31% lebih cepat daripada 15 tahun yang lalu," kata para penulis.

"Suhu panas permukaan laut global mencatat rekor baru sejak 2019, dan tingkat deforestasi tahunan hutan Amazon Brasil mencapai level tertinggi dalam 12 tahun terakhir pada 2020," lanjutnya.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular