Maaf! Tanggul Laut Raksasa di DKI Jakarta Nasibnya Tak Jelas
Jakarta, CNBC Indonesia - Isu Jakarta Tenggelam kembali mencuat setelah pidato presiden Amerika Serikat Joe Biden soal perubahan iklim pekan lalu. Dia mengatakan ibu kota Indonesia berpotensi tenggelam dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.
Pemerintah pusat sudah lama punya rencana proyek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development.
Tahapan tahap I dibangun tanggul daerah pantai dan muara, untuk mengurangi risiko banjir dan banjir rob dan mencegah penurunan permukaan air tanah dibangun tanggul pesisir pantai sepanjang 20,1 km untuk melindungi area kritis, dari banjir air rob.
"Untuk tanggul pantai dan muara yang dikerjakan PUPR sampai dengan tahun 2019 sudah 4,83 km, yang sedang dikerjakan pada tahun 2020 - 2022 sepanjang 3,75 km," kata Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia kepada CNBC Indonesia, Senin (2/7).
Nantinya pembangunan ini akan berlanjut hingga pada tahapan berikutnya yakni pada National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) tahap II. NCID ini biasa disebut giant sea wall, sebuah konstruksi di teluk Jakarta berupa tanggul besar yang juga berfungsi sebagai akses jalan, fungsinya menahan tinggi air laut di Teluk Jakarta.
Pada 2019 lalu sudah diteken kesepakatan itu dengan pihak asing untuk memuluskan proyek anti banjir di masa depan ini, oleh Kementerian PUPR dengan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda (MIW) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Hanya saja proyek itu belum hingga kini belum juga dimulai pembangunannya. Bob menjelaskan perkembangan proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa ini masih menunggu kajian yang dilakukan.
"Giant Sea Wall ini proyek kerja sama hibah dari Korea Selatan dan Belanda. Saat ini dalam proses pra desain dan detail desain, juga menunggu kebijakan dari pemerintah. Ini membutuhkan budget yang besar. Sekarang masih dalam tahap pra desain," jelas Bob.
Bob tidak menampik proyek ini membutuhkan dana yang besar. Sehingga untuk tahapan konstruksi dia belum bisa memastikan proyek ini dapat dikerjakan.
(hoi/hoi)