Alert! PPKM Sudah Sebulan, Banyak Cicilan Motor-Mobil Mandek!
Jakarta, CNBC Indonesia - Penerapan PPKM Darurat atau Level 4 di banyak daerah sudah berlangsung selama hampir satu bulan, mulai dari 3 Juli 2021. Imbasnya banyak sektor industri yang terdampak, salah satunya sektor pembiayaan otomotif seperti kendaraan motor dan mobil akan kembali tersendat.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno Siahaan mengatakan penerapan PPKM Level 4 hampir satu bulan, dari situasi pembayaran saat ini keterlambatan yang terjadi baru satu bulan. Namun, dia tidak menampik jika pengetatan diperpanjang kewajiban pembayaran debitur akan terhambat.
"Iya kemungkinan banyak terpengaruh (kewajiban debitur), hanya saja ini bukan pengalaman baru perusahaan pembiayaan. Pembayaran baru terlambat satu bulan, kita belum ada koordinasi lagi di bulan ini," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Senin, (2/8).
Jika diperpanjang tentu akan semakin memperburuk pola pembiayaan. Makanya dari asosiasi mulai mengimbau kepada perusahaan pembiayaan jika debitur terdampak harus dibantu seperti melakukan rescheduling atau restrukturisasi utang.
"Kenapa kita mohon dibantu karena ini bukan keinginan yang bersangkutan. Sedangkan jika memang gagal bayar dimohon secara hati-hati untuk melakukan tindakan," jelasnya.
Dari catatan APPI kondisi pembiayaan sudah mulai membaik dibandingkan tahun lalu. Suwandi menjelaskan belum ada penambahan yang signifikan dari pengajuan orang yang melakukan restrukturisasi pembiayaan akibat pandemi.
"Sampai Juni kira kira kurang lebih ada 5,7 juta debitur yang mengajukan restrukturisasi, 5 juta dengan nilai Rp 160 triliun kita setujui. Angkanya di situ-situ saja bahkan cenderung sudah melandai," katanya
"Dari yang melakukan pengajuan restrukturisasi di awal tahun, 50% - 60% sudah kembali membayar normal, ke depan seperti apa imbas dari PPKM Level 4 ini kita belum data ulang," tambahnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Balai Lelang Serasi (Ibid), Daddy Doxa Manurung yang merupakan bagian dari Astra Group, mengatakan sampai saat ini belum terasa ada peningkatan pasokan mobil tarikan perusahaan pembiayaan akibat kredit macet. Melihat PPKM Level 4 ini masih berjalan satu bulan. Tapi dia tidak menampik kalau balai pelelangan menjadi tempat untuk menjual aset dari penarikan perusahaan leasing.
Pilihan Redaksi |
"Kalau mau jual cepat itu di balai lelang, multifinance butuh butuh jual cepat kan kalo satu periode penarikan jual satu satu selesai kapan," jelasnya.
Daddy mengatakan ada peningkatan pasokan di bisnis perusahaan yang menjual asetnya yang terimbas pandemi.
"Sumber kita dominan dari Trac (Astra Rental Car), 40% sumber lain, ada juga dari perusahaan yang jual aset. Kalau dibilang banyak yang jual, saat ini semua bisnis memang sedang down," jelasnya.
Daddy mengatakan imbas PPKM Level 4 berdampak pada penurunan penjualan mencapai 25%-30%. Adanya pembatasan mobilitas perusahaan sulit mengirim kendaraan ke luar daerah.
"Kita mengandalkan pasar di Jakarta, kirim keluar daerah masih sulit karena pembatasan. Saat ini bottom line masih terjaga, walaupun based on target 2021 masih meleset," katanya.
(hoi/hoi)