Warga Negara Arab Sampai China Kompak Tinggalkan Indonesia!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Indonesia masih dalam situasi yang mengkhawatirkan. Meski sejak Kamis (29/07/2021) menunjukkan angka penurunan dalam hal penambahan kasus Covid-19 harian, namun rata-rata penambahan kasus harian dalam sepekan ini masih di atas 40.000 kasus per hari. Bahkan, rata-rata penambahan kasus kematian juga masih di atas 1.500 kasus per harinya.
Hal ini membuat khawatir sejumlah warga negara asing (WNA) yang ada di RI. Setidaknya tercatat belasan ribu WNA meninggalkan Indonesia sejak periode 1-23 Juli 2021.
Dihubungi oleh CNBC Indonesia awal pekan ini, Kabid Tikim Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Sam Fernando memaparkan WNA yang pergi dari Indonesia berasal dari berbagai negara. Berikut rinciannya:
1. Australia
Negeri Kanguru menjadi negara terbaru yang 'menarik' warganya pulang dari RI. Pemerintah Australia memutuskan untuk mengatur penerbangan pulang warganya dari Indonesia.
Tercatat hampir 800 WN Australia mendaftar untuk pulang kampung. Pemerintah Australia juga bekerja sama dengan maskapai Qantas akan mengatur penerbangan pulang ekspatriat dari Indonesia.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan pihaknya mencari semua opsi yang tersedia untuk membantu warganya untuk kembali. Apalagi sejumlah kesulitan dihadapi warga, seperti langkanya jadwal penerbangan, dilarangnya transit penerbangan Indonesia di Singapura dan mahalnya pesawat charter.
"Kami bekerja sama dengan maskapai Qantas dalam opsi penerbangan komersial yang difasilitasi bagi warga Australia yang rentan yang berangkat dari Indonesia," kata juru bicara itu pada, Rabu (28/7/2021), dikutip dari The Sydney Morning Herald.
Sementara itu, seorang sumber di Kemenlu Australia menyebutkan ada beberapa detail yang tersedia mengenai penerbangan itu. Ia membenarkan bahwa opsi ini diambil karena terbatasnya penerbangan menuju Negara Kanguru.
"Selama pandemi, penerbangan yang difasilitasi ini akan diberangkatkan dari beberapa lokasi (di RI)," ujarnya melalui pesan singkat yang diperoleh CNBC Indonesia, Kamis (29/7/2021).
Selain itu, sumber tersebut menyebutkan pemerintah Federal Australia akan terus mencari jalan keluar untuk memfasilitasi kepulangan warganya. Ini mengingat beberapa negara bagian sedang menerapkan langkah-langkah pembatasan kedatangan dari luar negeri.
2. Arab Saudi
Arab Saudi juga ikut memulangkan warganya. Hal ini dilakukan Senin (26/7/2021) dan hari ini, Minggu (1/8/2021), sebagaimana dilaporkan oleh Gulf News.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam Abed Al-Thaqafi mengatakan dua penerbangan repatriasi akan membawa kembali 200 warga Saudi. Ada pula dua warga Saudi yang terinfeksi Covid-19 varian Delta dalam kondisi kritis.
'Evakuasi' yang dilakukan Arab Saudi ini dilakukan setelah pekan lalu, negeri Raja Salman membuat pengumuman bagi warganya untuk segera meninggalkan RI. Ini bersamaan dengan aturan kerajaan yang melarang warga melakukan perjalanan ke Indonesia, langsung ataupun tidak langsung.
Saat ini, negeri kaya minyak itu juga bakal menghukum warga yang nekad bepergian ke negara daftar merah, termasuk di dalamnya RI. Mereka bisa dikenai sanksi dilarang bepergian tiga tahun.
3. Jepang
Rencana kepulangan WNA Jepang diawali oleh laporan perusahaan Negeri Sakura yang memulangkan kembali karyawannya. Dikutip dari NHK, pegawai dan anggota keluarga sejumlah perusahaan dievakuasi dengan menggunakan pesawat sewaan karena instruksi kantor pusat di Jepang.
Kemudian Menteri Sekretariat Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan pemerintah akan mendukung kembalinya warga dari Indonesia. Dia menjelaskan maskapai komersial Jepang akan mengoperasikan penerbangan khusus.
Tak lama setelah itu, sebuah pesawat All Nippon Airways yang disewa oleh perusahaan Shimizu mendarat di Bandara Narita, Tokyo dari Jakarta. Pesawat itu membawa 50 orang karyawan perusahaan yang memutuskan diri untuk pulang ke Jepang.
Menurut Kedutaan Jepang di Indonesia, kepulangan WN Jepang minggu lalu menggunakan penerbangan charter merupakan keputusan perusahaan Jepang yang mempekerjakan mereka di Indonesia.
Mereka juga menyebut sejauh ini diketahui sekitar 2.000 ekspatriat ingin kembali ke Jepang dari Indonesia. Pemulangan sebagian besar karena instruksi kantor pusat.
(wia)