Proyek Strategis Jokowi Masih Jalan Terus di Tengah Pandemi!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
30 July 2021 20:47
Foto aerial proyek pembangunan Jalan Tol Cengkareng -  Kunciran di kawasan Pinang, Tangerang, Banten, Jumat (5/3/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan tahap akhir pembangunan Jalan Tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran sepanjang 14,19 Km. Saat selesai nanti, maka akan menghubungkan kawasan Serpong dan sekitar ke Bandara Soekarno-Hatta. Ruas tol ini merupakan salah satu dari 6 ruas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR II) yang dibangun untuk melengkapi struktur jaringan jalan di kawasan Metropolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Progres konstruksi Jalan Tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran saat ini telah mencapai 93,06 % dan ditargetkan selesai Maret 2021. Ruas tol ini dikelola oleh PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) dengan nilai investasi sebesar Rp 1,96 triliun. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Pembangunan Akses Tol Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pandemi Covid-19, pemerintah masih terus melakukan pembangunan beberapa proyek infrastruktur yang masuk di dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Realisasi pendanaan lahan untuk pembangunan PSN hingga 23 Juli 2021 telah mencapai Rp 13,4 triliun.

"Januari hingga 23 Juli 2021, sesuai alokasi APBN untuk pendanaan lahan PSN sudah dibayarkan Rp 13,4 triliun, selama kurun waktu hampir tujuh bulan," jelas Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi dalam bincang dengan media secara virtual, Jumat (30/7/2021).

Semenjak merebaknya wabah pandemi Covid-19 mulai Maret 2020, pandemi tidak berdampak terhadap pendanaan lahan PSN, realisasi malah justru meningkat. Basuki menjelaskan realisasi pendanaan lahan PSN tahun ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Pandemi tentu saja berdampak pada cara kerja, komunikasi dan sebagainya, tetapi kalau lihat pendanaan lahannya tidak menurun, bahkan meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada 2020 sampai Juli hanya menyalurkan Rp11 triliun," ujarnya lagi.

Basuki mengklaim, pendanaan lahan yang meningkat di tahun ini, tak lepas dari dari semakin baiknya koordinasi antar stakeholder, sehingga pembebasan lahan untuk PSN dapat dilakukan.

Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Qoswara menjelaskan capaian progress pendanaan pengadaan lahan PSN sejak awal tahun hingga 23 Juli yang sebesar Rp 13,4 triliun setara dengan 67% dari total pembebasan pengadaan lahan yang dilakukan LMAN selama tahun 2020 yang mencapai Rp 19,95 triliun.

Secara rinci, Qoswara mengatakan dari total tersebut, aliran dana paling besar mengalir untuk pembebasan lahan untuk jalan tol mencapai Rp 11,029 triliun. Kemudian, untuk bendungan mencapai Rp 1,7 triliun, selanjutnya Irigasi mencapai Rp 136 miliar.

Sementara progress untuk pendanaan pengadaan lahan Kereta Api mencapai Rp 384 miliar, Pelabuhan mencapai Rp 43 miliar, dan terakhir kawasan stratgeis pariwisata nasional (KSPN) mencapai Rp 85 miliar.

Jika ditotal pendanaan lahan PSN di masa pandemi Covid-19, LMAN telah berhasil melakukan pendanan mencapai Rp 31,24 triliun yang terdiri dari Rp 17,84 triliun di tahun 2020 dan untuk tahun 2021 hingga 23 Juli telah mencapai Rp 13,40 triliun.

"Total pendanaan LMAN sejak 2020 hingga 23 Juli mencapai Rp 31,24 triliun," ujar Qoswara dalam kesempatan yang sama.

Realisasi Pembayaran Jalan Tol dan Non Tol Terbesar 2021

Qoswara merinci lima realisasi pendanaan terbesar sejak awal tahun hingga 23 Juli 2021, terdiri dari sektor jalan tol dan sektor non jalan tol.

Sektor jalan tol, terdiri dari proyek jalan tol Cileunyi, Sumedang, Dawuan atau disebut Tol Cisumdawu sudah dilakukan pembayaran Rp 2,1 triliun.

Selain itu ada juga Jalan Tol Sumatera atau disingkat JTTS realisasi hingga saat ini mencapai Rp 1,93 triliun. Adapun serapan JTTS untuk 14 ruas dengan serapan terbesar Binjai-Langsa mencapai Rp 342 miliar, Simpang Indralaya-Muara Enim mencapai Rp 236 miliar dan Kisaran-Tebing Tinggi mencapai Rp 232 miliar.

"Kemudian yang ketiga realisasi terbesar yakni proyek jalan tol Yogyakarta, Solo, Bandara NYIA Kulon Progo pembayaran yang telah dilakukan LMAN mencapai Rp 1,24 triliun," ujarnya.

Keempat, ada proyek jalan tol Cinere, Jagorawi telah dilakukan pembayaran sebesar Rp 742 miliar, dan terakhir Bekasi, Cawang, Kampung Melayu atau Becakayu sudah dilakukan pembayaran Rp 625 miliar.

Pada sektor non jalan tol, yang terbesar yakni proyek bendungan. Dengan rincian Bendungan Bener sudah dilakukan pembayaran Rp 515 miliar, Bendungan Karian di daerah Lebak Banten mencapai Rp 326 miliar.

Kereta Api Makassar-Pare Pare telah dilakukan pembayaran mencapai Rp 324 miliar. Sementara itu, untuk Bendungan Kuningan telah dilakukan pembayaran senilai Rp 183 miliar. Terakhir bendungan Leuwikeris telah dilakukan pembayaran Rp 164 miliar.

"Bendungan Kuningan Insya Allah informasi kami dapat dari temen-temen Kementerian PUPR akan diresmikan tahun ini oleh Presiden," tutur Qoswara.

Pembebasan Lahan 97 PSN

LMAN melaporkan, sejak 2016 hingga 23 Juli telah mendanai pengadaan pembebasan lahan untuk 97 PSN dengan nilai mencapai Rp 80,17 triliun.

Basuki Purwandi menjelaskan realisasi Rp 80,17 triliun tersebut sudah mencapai 82,9% dari pagu yang diterima LMAN selama 2016-2021 yang sebesar Rp 96,73 triliun.

"Ini jumlah yang menurut saya sangat siginifikan dan ini untuk berbagai sektor, serapan tertinggi untuk sektor jalan tol, kemudian bendungan," ujarnya.

Basuki menjelaskan sebanyak 97 PSN yang telah didanai oleh LMAN mencakup 163.136 bidang, terdiri dari sektor jalan tol, sumber daya air, kereta api, pelabuhan dan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).

Adapun realisasi sektoral untuk pendanaan paling besar adalah untuk Jalan Tol dengan realisasi mencapai Rp 70,87 triliun atau sudah mencapai 86,3% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 82,11 triliun.

Kemudian bendungan diposisi kedua sebesar Rp 6,07 triliun atau sudah 73,4% dari alokasi Rp 8,27 triliun, pendanaan untuk irigasi mencapai Rp 320 miliar atau setara 44,9% dari pagu pengadaan lahan untuk irigasi sebesar Rp 710 miliar.

Selanjutnya untuk pendanaan kereta api mencapai Rp 2,14 atau setara 46% dari alokasi Rp 4,65 triliun. Pelabuhan mencapai Rp 700 miliar atau sudah mencapai 78,2% dari pagu Rp 900 miliar dan KSPN mencapai Rp 9 miliar.

Khusus 2021, LMAN mencatat sudah mendanai pengadaan lahan sebesar Rp 13,4 triliun untuk PSN. Realisasi itu setara dengan 67% dari alokasi tahun 2021.

"Selama 2021 sampai 23 Juli 2021 sesuai alokasi dari APBN yang dialokasikan kepada LMAN pendanaan lahan sudah Rp 13,4 triliun," kata Basuki.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendanaan LMAN hingga Juli 2021 ini lebih besar dari Rp 11,02 triliun menjadi Rp 13,40 triliun di tahun 2021. Selama pandemi pun, LMAN telah melakukan pendanaan lahan PSN senilai Rp 31,24 triliun.

"Pandemi sejak Maret 2020 tentu saja pasti berdampak terhadap cara kerja, koordinasi, dan sebagainya. Tapi kalau dilihat kinerja pendanaan lahan, ternyata tidak menurun bahkan meningkat," tuturnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbongkar! Ini Tujuan WNA China Berbondong-bondong Masuk RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular