Kejar 1 Juta Barel, Pertamina Akan Akuisisi Aset Luar Negeri

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Jumat, 30/07/2021 18:35 WIB
Foto: Lapangan minyak yang dikelola Pertamina Internasional EP (PIEP) di luar negeri. Dok: Pertamina Hulu Energi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memiliki target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan 4 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2024.

Demi mencapai target produksi 1 juta bph tersebut, salah satu upaya yang akan dilakukan Pertamina yaitu dengan mengakuisisi lapangan minyak di luar negeri.

Pasalnya, sampai semester I 2021 ini produksi minyak Pertamina baru sebesar 390 ribu bph dan 2,66 BSCFD gas. Dengan demikian, masih ada selisih sekitar 600 ribu bph untuk minyak dan 1,4 BSCFD untuk gas dari target tersebut. Untuk itu, akuisisi lapangan migas di luar negeri menjadi salah satu opsi yang akan dilakukan perseroan.


Hal tersebut disampaikan oleh Taufik Aditiyawarman, Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi dalam sebuah diskusi, Jumat (30/07/2021).

Dia mengatakan, saat ini ada beberapa blok migas yang sedang diproses untuk diakuisisi. Menurutnya, akuisisi lapangan luar negeri perlu dilakukan karena sampai saat ini belum ada temuan besar dari lapangan di dalam negeri.

"Di domestik saat ini belum ada yang mendapatkan giant discovery (temuan raksasa) sebagaimana Blok Cepu untuk minyak dan Tangguh di Papua untuk gas. Berangkat dari hal ini, harapan ke depan adalah akuisisi di luar negeri," paparnya dalam sebuah diskusi daring, Jumat (30/07/2021).

Menurutnya, kriteria dari lapangan yang akan diakuisisi adalah memiliki cadangan yang besar. Artinya, rasio cadangan terhadap produksi atau Reserves to Production (R to P) masih besar dan volume produksinya masih besar.

"Kriteria seperti apa, yang masih punya cadangan besar. Artinya, R to P masih besar dan volume produksinya masih bisa besar," ujarnya.

Dia mengatakan, rasio R to P Pertamina saat ini masih 7, sedangkan targetnya adalah 10, yang artinya masih ada selisih yang harus dikejar.

PT Pertamina (Persero) mencatatkan produksi minyak sebesar 390.000 barel per hari (bph) dan gas secara total 2.665 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada semester I 2021.

Dengan demikian, secara total produksi migas Pertamina pada semester I 2021 mencapai 850.000 barel setara minyak per hari (BOEPD). Ini berarti, realisasi produksi migas perseroan telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021 sebesar 848 ribu BOEPD.

"Total produksi konsolidasi, total produksi minyak 390.000 bph, gasnya 2.665 MMSCFD, total produksi migas 850.000 BOEPD," tuturnya.

Dia menjabarkan, realisasi produksi migas semester I ini secara rinci didapatkan dari:
- Regional 1 Sumatera dengan produksi year to date (ytd) sampai Juni 2021 minyak 49.000 bph dan gas sebesar 768 MMSCFD.
- Regional 2 di Jawa, produksi minyak 64.000 bph dan gas 445 MMSCFD.
- Regional 3 dari Kalimantan, produksi minyak sebesar 64.000 bph dan gas 691 MMSCFD.
- Regional 4 dari Indonesia Timur, produksi minyak 114.000 bph dan gas 450 MMSCFD.
- Regional 5 dari lapangan di luar negeri (aset internasional), produksi minyak 97 ribu bph dan gas 311 MMSCFD.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Pertamina: Shifting Impor Minyak Jadi Cara Jitu Negosiasi Tarif Trump