Garap Energi Top 2 Dunia, PLN Akan Nambah 590 MW PLTP

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Rabu, 28/07/2021 17:40 WIB
Foto: PLTP (Dok: PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) berencana terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), salah satunya menggarap harta karun energi terbesar kedua di dunia yang dimiliki Indonesia, yakni panas bumi.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi, mengatakan perseroan tengah mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 590 Mega Watt (MW) dari saat ini berkapasitas 572 MW, sehingga total kapasitas PLTP akan bertambah menjadi 1.162 MW.

Tambahan kapasitas 590 MW tersebut terdiri dari 360 MW yang dikerjakan perseroan sendiri, dan 230 MW melalui sinergi BUMN bersama PT Geo Dipa Energi (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).


Dari kapasitas yang ada saat ini, listrik dari PLTP dihasilkan sebesar 4.128 Giga Watt hour (GWh). Bila bertambah 590 MW, maka produksi listrik akan bertambah sebesar 4.651 GWh.

Seperti diketahui, hingga 2020 kapasitas PLTP nasional baru mencapai 2.133 MW.

"Melihat potensi yang ada, PLN berkepentingan untuk meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi melalui pembangunan PLTP. Pasalnya, panas bumi merupakan salah satu energi bersih yang dapat dimanfaatkan sebagai listrik. Emisi yang dihasilkan dari panas bumi jauh di bawah batu bara dan gas alam," tuturnya, seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, Rabu (28/07/2021).

Dalam waktu dekat, terdapat tiga proyek PLTP yang bakal beroperasi, antara lain:

1. PLTP Dieng Binary
Diperkirakan beroperasi secara komersial pada 2023. PLTP hasil kerja sama antara PT PLN Gas & Geothermal dan Geo Dipa ini diperkirakan dapat dimaksimalkan hingga 10 MW.

2. PLTP Binary Lahendong
PLTP berkapasitas 5 MW yang akan beroperasi pada 2023. Proyek pembangkit hasil kerja sama PT PLN Gas & Geothermal dan PGE ini memiliki potensial hingga 30 MW.

3. PLTP Ulubelu Binary
Berkapasitas 10 MW yang bakal beroperasi komersial pada 2024. PLTP ini merupakan kerja sama PT PLN Gas & Geothermal dan PGE. Diperkirakan PLTP ini memiliki potensi yang dapat dimaksimalkan hingga kira-kira 100 MW.

"Keberhasilan ini merupakan hasil dari sinergi BUMN, antara PLN, Pertamina Geothermal Energy, dan Geo Dipa Energi," ucap Agung.

Adapun PLTP yang sudah beroperasi milik PLN antara lain:
- PLTP Ulubelu unit 1 dan 2 sebesar 110 MW,
- PLTP Mataloko 2,5 MW,
- PLTP Lahendong 80 MW, dan
- PLTP Ulumbu 10 MW.

Beberapa proyek PLTP yang masuk rencana PLN antara lain:
- PLTP Kepahiang sebesar 2x55 MW di 2027,
- PLTP Tangkuban Perahu sebesar 2x20 MW (2026-2027),
- PLTP Ungaran sebesar 55MW (2027),
- PLTP Oka Ille Ange sebesar 2x5MW (2028),
- PLTP Atadei sebesar 2x5MW (2027),
- PLTP Tulehu sebesar 2x10MW (2025-2026), dan
- PLTP Songa Wayaua 2x5 MW (2025-2027).

Dia mengatakan, ada beberapa keunggulan dari pengembangan pembangkit yang bersumber dari sumber daya panas bumi, antara lain berasal dari sumber daya alam dan bisa diperbarukan, bersifat berkelanjutan (sustainable) yang artinya dapat menghasilkan energi berkelanjutan, sehingga tersedia untuk jangka waktu yang panjang.

Selain itu, energi ini juga dapat diandalkan (reliable), yakni tidak tergantung pada kondisi cuaca. Lalu, sifat energi panas bumi adalah direct use, artinya dapat dipakai langsung ke pengguna akhir.

Kemudian, dapat menciptakan lapangan kerja, tidak ada polusi dan ramah lingkungan. Selain itu, tidak memerlukan lahan atau ruang luas, hanya membutuhkan 0,75 ha per MW.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PR Bisnis Geothermal: Bank "Kurang" Minat Beri Kredit ke PLTP