Ridwan Kamil Tak Happy dengan Vaksinasi di Jabar, Kenapa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 28/07/2021 16:25 WIB
Foto: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Stasiun Bogor pantau Vaksinasi pengguna KRL, Kamis (17/6/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belum puas dengan proses vaksinasi di wilayahnya. Padahal, vaksinasi menjadi kunci dalam mencapai kekuatan atau kekebalan kelompok di tengah masyarakat. Hal ini terlihat dari rapat koordinasi percepatan vaksinasi di Jawa Barat.

"Vaksinasi di Jawa Barat masih belum memuaskan," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resmi Pemkot Bogor, Rabu (28/7/21).

Ia mengatakan rata-rata vaksinasi yang paling rendah yakni Kabupaten Tasikmalaya. Rata-rata per hari warga yang disuntik vaksin hanya 1.367, padahal idealnya di angka 18 ribu. Dengan kecepatan hanya 1.300-an per hari ini Kabupaten Tasikmalaya baru selesai vaksinasi pada 2027 mendatang.


"Kabupaten Sukabumi juga sama, rata-rata per hari 2.400, harus naik 10 kali lipat lagi yang mana sekolah, pesantren nantinya akan dijadikan sentra vaksin," tegas Kang Emil.

Gubernur menuturkan, Kota tertinggi rata-rata vaksin dan menjadi kota paling aman di catatan baru Kota Cimahi dan Kota Bandung. Kota Cimahi rata-rata harian 4.800 padahal untuk mengejar target cukup 4.300, sementara Kota Bandung rata-rata 17 ribu per hari. Pada Desember 2021 mendatang, sesuai target Presiden, Kota Cimahi dan Kota Bandung sudah mencapai herd immunity.

"Kalau tidak ada upaya yang masif, kreatif dan intensif, dari sebagian kabupaten/kota lainnya, maka ada yang Oktober tahun depan baru selesai, ada yang selesai di 2023 sampai di 2027. Ini yang tidak kita inginkan, kita inginnya semua beres di Desember 2021. Tolong rumuskan rencana kerjanya agar kecepatan vaksinasinya bisa tercapai maksimal," terangnya.

Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jawa Barat, Djuanda mengatakan, menghitung waktu sampai target Desember masih ada 170 hari atau 144 hari kerja yang harus diefektifkan dan dimaksimalkan. Ia menekankan agar semuanya mempunyai kesamaan target.

"Di Jawa Barat ada 627 Kecamatan dengan jumlah penduduk 45 juta jiwa lebih, dari mulai Kabupaten Bogor sampai Kota Banjar. Ditargetkan 80 persen atau 37 juta pendukung di vaksinasi untuk mencapai herd immunity," imbuhnya.

Ia melanjutkan, Kabupaten Bogor menjadi target vaksinasi paling tinggi yakni hampir di angka 3,9 juta dan paling rendah Kota Banjar 170 ribu. Dia menghitung, butuh 145 hari dengan rata-rata 14 ribu yang dibutuhkan untuk vaksinasi, sementara untuk Kabupaten Bogor jika dihitung dua tahap, maka perhari 54 ribu orang selama 145 hari.

"Model percepatan lainnya ada pos vaksin, puskesmas, klinik, rumah sakit, jemput bola ke sentra publik, home service, pembukaan sentra vaksin, dan membutuhkan tim lobi percepatan kebutuhan vaksin," kata Djuanda.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini