Andai RI Beli Jet Tempur Ini, Malaysia Cs Bisa Lewat Gan!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
28 July 2021 07:15
France Military

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sedang mengincar sistem persenjataan (alutsista) yang berkelas. Salah satunya ingin meminang jet tempur siluman F-35 walaupun tawaran itu ditolak halus oleh Amerika Serikat dengan menawarkan F-16 Viper sebagai gantinya.

Akhirnya pilihan berpindah ke lain hati pada Rafale dengan menseriusi pembelian Rafale dari Perancis. Pada Februari 2021, Kepala Staf Anggatan Udara Indonesia Fadjar Prasetyo mengonfirmasi rencana pembelian 36 unit Rafale dan 8 F-15 EXs hingga 2024 nanti, seperti yang dilansir aerotime.aero (16/6).

Pada 7 Juni 2021, dilaporkan sudah ada penandatanganan letter of intent untuk pembelian pesawat ini saat kunjungan Florance Parly, Menteri Pertahanan Perancis saat ke Jakarta. Pembiayaan pembelian akan serupa dengan yang diusulkan oleh Perancis ke Mesir yaitu loan yang dijamin sebesar 80% dari total nilai kontrak.

Sementara itu, Filipina dikabarkan dikabarkan mendapat lampu hijau dari pemerintah Amerika Serikat untuk melepas selusin pesawat jet Lockheed - Martin F-16 Block 70/72 dan persenjataan lainnya, dengan total nilai US$ 2,43 miliar. Sudah dikabarkan lama Manila mengincar pesawat ini.

Namun, pemerintah Filipina masih pikir-pikir mencari opsi yang lebih murah. Pilihan kedua jatuh pada Saab JAS - 39 Gripen - C/D dari Swedia yang berada di generasi keempat,seperti yang dilansir Forbes (30/6).

"Pesawat itu (F-16) sangat mahal, jadi PAF (Philippine Air Force) mengevaluasi yang lain," kata Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana yang berkomentar tentang tawaran F-16.

Malaysia juga dikabarkan ingin menambah jumlah pesawat tempurnya. Tapi yang menjadi incaran adalah pesawat tempur ringan dari India LCS 'Tejas' Mk 1A generasi 4.5.

Melansir, Financial Express (21/7), Produsen pesawat Hindustan Aeronautics Limited (HAL) diharapkan menanggapi proposal permintaan (Request for Proprosal/RfP) dari Royal Malaysian Air Force (RMAF) atau Angkatan udara Malaysia. Yang telah mengirimkan permintaan global untuk pesawat tempur ringan berbiaya rendah.

Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh seorang anonim perwira tinggi kepada Financial Express Online. "Perusahaan akan menanggapi RfP dari RMAF untuk Light Combat Aircraft (LCA) 'Tejas'. Dan Itu harus dikirim pada akhir September (2021)," jelasnya.

Sebelumnya Direktur Utama Hindustan Aeronautics Limited R. Madhavan sudah membocorkan ada beberapa negara Asia Tenggara dan timur tengah yang menunjukkan minat pada pesawat tempur LCA 'Tejas Mk 1A.

Harga pesawat ini Rs 309 Crore (satuan hitung India, setara 10 juta) menjadikan ini adalah pesawat tempur termurah secara global. Walaupun ada biaya tambahan untuk layanan ekspor.

RMAF menyatakan minatnya pada pesawat ini pada 2019 lalu. Untuk pertama kalinya 'Tejas' memamerkan kekuatannya selama Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) di Malaysia.

Namun, peta kepemilikan jet tempur di kawasan akan berubah saat beberapa tahun ke depan Singapura akan kedatangan jet tempur siluman F-35, di sisi lain Vietnam juga dikabarkan mengincar jet tempur siluman generasi kelima buatan Rusia, Sukhoi Su-57.

Halaman Selanjutnya >> Awas! Vietnam Incar Jet Tempur 'Siluman'

Saat ini di ASEAN negara yang sudah pasti punya jet tempur siluman adalah Singapura. Singapura sedang menanti 12 jet tempur siluman yang bisa terbang dan mendarat vertikal yaitu jet F-35 buatan Lockheed Martin Amerika. Sebanyak 4 unit pertama akan tiba pada 2026 sesuai dengan target. Negara tetangga lainnya ada Australia yang menanti pesawat yang sama.

Baru-baru ini, pihak Rusia juga membocorkan kabar soal salah satu negara di Asia Tenggara yang akan membeli jet tempur siluman baru Su-75 'Checkmate'. Jet tempur ini memang baru diperkenalkan pekan lalu di Rusia.

Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov menyuarakan harapan bahwa pesawat tempur baru ini dapat dijual ke India, Vietnam dan negara-negara Afrika. Dengan target pembelian dari pelanggan asing setidaknya 300 pesawat Su-75 'Checkmate'.

Borisov menyatakan salah satu pelanggan asing yang tidak disebutkan namanya telah menyatakan minat yang kuat pada jet baru ini, seperti yang dilansir AP, (21/7).

"Pertama, pesawat akan diorientasikan ke negara Afrika, India, dan Vietnam," kata Yuri.

Rusia memang memperkenalkan prototipe pesawat jet tempur siluman baru Su-75 'Checkmate' termasuk untuk pasar pasar ekspor.

Pembuat pesawat ini Rostec dan Sukhoi mengatakan prototipe akan melakukan penerbangan perdana pada tahun 2023 dan melakukan pengiriman pada 2026 mendatang. Bahkan pada desain baru dapat dikonversi ke versi tanpa pilot dan model dua kursi.

Pesawat ini memiliki mesin tunggal yang dirancang lebih kecil dan lebih murah daripada pesawat tempur siluman dua mesin SU-57 terbaru Rusia, yang dibuat juga oleh Sukhoi Su-75 dapat terbang dengan kecepatan 1,8 - 2 kali kecepatan suara, dan memiliki jangkauan 3 ribu kilometer, dengan muatan 7.400 kilogram.

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov mengatakan calon pesawat tempur sedang dikembangkan untuk bersaing dengan pesawat tempur F-35 Lightning II AS, dan pesawat tempur baru China lainnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Gerilya Cari Senjata-Jet Tempur Belum Hasil, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular