Exxon Hengkang, Irak Minta Chevron Cs Jadi Pengganti

News - Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
27 July 2021 17:10
FILE PHOTO: An airplane comes in for a landing above an Exxon sign at a gas station in the Chicago suburb of Norridge, Illinois, U.S., October 27, 2016. REUTERS/Jim Young/File Photo                           GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD Foto: REUTERS/Jim Young

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mengatakan pada hari Senin (26/07/2021) bahwa dia ingin perusahaan Amerika Serikat lainnya masuk menggantikan Exxon Mobil Corporation ketika Exxon keluar dari Irak.

Exxon, yang pada tahun 2019 tampak siap untuk melanjutkan proyek senilai US$ 53 miliar untuk meningkatkan produksi minyak Irak, telah berusaha untuk menjual 32,7% sahamnya di salah satu ladang minyak terbesar Irak, West Qurna 1.

"Exxon Mobil sedang mempertimbangkan untuk keluar dari Irak karena alasan yang berkaitan dengan praktik manajemen internal, sejumlah keputusan, dan bukan karena situasi khusus di Irak," kata Kadhimi kepada sekelompok kecil wartawan di Washington setelah pembicaraan dengan Presiden Joe Biden, dikutip dari Reuters, Selasa (27/07/2021).

"Ketika Exxon Mobil keluar, kami tidak akan menerima penggantinya selain perusahaan Amerika lainnya," tambahnya, yang berbicara melalui penerjemah.

Kadhimi tidak merinci perusahaan Amerika mana yang mungkin tertarik. Perlu diketahui, Chevron Corp juga beroperasi di Irak.

Pada bulan Mei, Menteri Perminyakan Irak Ihsan Abdul Jabbar mengatakan, negara itu sedang mempertimbangkan untuk membeli saham West Qurna Exxon melalui BUMN Migas Irak, Basra Oil Co.

Ketika dihubungi oleh Reuters, Exxon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian dengan Petrochina dan perusahaan minyak dan gas lepas pantai China CNOOC Ltd untuk menjual saham West Qurna pada Januari 2021.

Exxon menambahkan bahwa perusahaan migas Indonesia, Pertamina, telah menggunakan haknya untuk membeli saham yang akan dijual ke CNOOC.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Exxon telah mengajukan arbitrase terhadap Basra Oil atas penjualan saham West Qurna oleh Exxon. Namun, tidak menyebutkan penjualan ke perusahaan AS.

"Penjualan ini sejalan dengan strategi Exxon Mobil untuk fokus pada aset yang diuntungkan dengan biaya pasokan terendah, termasuk pengembangan di Guyana, Brasil, dan Permian Basin AS," kata pernyataan itu.

Irak merupakan produsen minyak terbesar kedua di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Setidaknya 95% pendapatan Irak berasal dari penjualan minyak.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Gaet Raksasa Migas Global, RI Harus Siap Bertarung!


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading