Terendah! Kasus Covid DKI di Bawah Jabar, Jateng & Jatim

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
Selasa, 27/07/2021 13:43 WIB
Foto: Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan ruangan darurat Covid di RSUD Koja, Jakarta, (24/6/2021). Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 terus ditambahkan agar dapat menerima parsien Covid-19. Dilokasi banyak warga berdatangan dengan mobil ambulans dan mobil pribadi dengan gejala ringan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat memimpin kasus Covid-19, DKI Jakarta mencatatkan penurunan kasus Covid-19 yang signifikan setelah lonjakan yang terjadi dalam beberapa pekan. Saat ini bahkan kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan di Jakarta jauh di bawah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Penurunan kasus baru ditambah banyaknya pasien yang sembuh membuat kasus aktif pun menurun menjadi 51.860 kasus pada Senin, (26/7/2021). Sementara Jawa Barat menjadi salah satu provinsi dengan kasus aktif tertinggi banyak 137.219 orang, Jateng 61.266 orang, dan Jatim mencapai 53.757 orang.

Dari tingkat keterisian rumah sakit untuk rawatan Covid-19 pun Jakarta telah mengalami penurunan signifikan. Saat ini tingkat keterisian rumah sakit (bed occupancy ratio) di Jakarta 65%, lebih rendah dibandingkan Jawa Timur 76% dan Jawa Tengah 68%.


Sebelumnya, Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga Minggu (25/7/2021) ruang Rawat Inap terisi 73%, ICU terisi 89%, dan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet terisi 50%.

Pada kemarin jumlah kasus yang sembuh jauh lebih tinggi dibandingkan kasus baru. Kementerian Kesehatan mencatat kasus baru sebanyak 2.662 orang, sehingga totalnya 794.935 kasus. Sementara pasien sembuh sebanyak 14.665 kasus sehingga total menjadi 731.476 orang.

Penambahan kasus di Jakarta pun jauh lebih rendah dibandingkan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat kasus aktif Jakarta lebih rendah dibandingkan Jabar, Jateng, dan Jatim.

Secara nasional kasus Covid-19 mulai menunjukan angka penurunan setelah beberapa pekan. Kementerian Kesehatan mencatat pada, Senin (26/7/2021) ada 28.228 kasus baru Covid-19 pada hari ini. Kasus harian ini merupakan yang terendah dalam 3 minggu terakhir.

Meski demikian penurunan kasus baru ini masih belum mampu menurunkan angka kasus aktif, atau pasien yang memerlukan perawatan baik di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri. Hingga kemarin, kasus aktif nasional masih sebanyak 560.275 pasien, dan terbanyak nomor 5 di dunia setelah Amerika Serikat, Inggris, Brazil, dan Spanyol.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anie Baswedan mengatakan penurunan kasus aktif juga konsisten dengan tren penurunan pada parameter lainnya. Anies mengatakan angka positivity rate di Ibu Kota kini di kisaran 25% dari sebelumnya 45%. Selain itu, pemakaman protap Covid-19 yang sempat mencapai lebih dari 350 sehari kini turun di bawah 200 per hari.

"Saya mendatangi RS dan puskesmas dan memantau lewat CCTV, saya juga mendatangi RSUD Budhi Asih, RSUD Duren Sawit, situasinya jauh berbeda dibandingkan waktu sebelumnya. Saat itu rumah sakit sangat penuh bahkan selasar depan IGD dipenuhi antrean pasien yang akan masuk IGD. IGD, kamar rawat inap dan ICU," kata dia.

Saat ini selasar IGD itu sudah kosong, pasien pun sudah dapat langsung masuk ke IGD yang di dalamnya kini hanya ada beberapa orang. Anies menegaskan situasi ini juga terjadi di banyak rumah sakit lain di Jakarta.

Dia mengatakan jika aliran pasien baru yang datang ke fasilitas kesehatan semakin berkurang, tidak sebanyak pekan lalu, maka pasien yang sembuh pun semakin banyak. Dengan semakin sedikit yang masuk maka beban di fasilitas kesehatan terus berkurang.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kepercayaan Konsumen RI Naik, Tertinggi dalam 3 Bulan