Investasi Capai Rp 223 T, Bahlil: Itu Bukan Kacang Goreng!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi pada April-Juni 2021 sebesar Rp 223 triliun. Naik 1,5% dari kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq) dan 16,2% dari periode sama sama pada 2020 (year-on-year/yoy).
Penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 106,2 triliun atau tumbuh 106,2 triliun. Sementara untuk penanaman modal asing (PMA) realisasinya mencapai Rp 116.8 triliun atau tumbuh 19,6%.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan investasi yang masuk bernilai besar dan memberikan nilai tambah. Misalnya logam dasar, listrik, gas hingga pertambangan seperti nikel.
"Investasi seperti pertambangan bukan barang kacang goreng," ungkap Bahlil dalam konferensi pers, Selasa (27/7/2021)
Pembagian investasi untuk Jawa dan luar Jawa juga cenderung merata. Investasi di luar Jawa mencapai Rp 113,8 triliun dan Jawa lebih rendah yaitu Rp 109,2 triliun.
"Sejak jadi BKPM ya kita jangan urus yang besar-besar saja, tapi juga urus juga yang besar di luar pulau Jawa," paparnya.
Berikut rincian investasi berdasarkan sektor:
1. Sektor perumahan kawasan industri dan perkantoran mencatatkan investasi sebesar Rp 31,3 triliun.
2. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 29,7 triliun.
3. Transportasi gudang dan telekomunikasi Rp 27,9 triliun
4. Listrik, gas dan air Rp 24,1 triliun
5. Pertambangan Rp 20,3 triliun
(mij/mij)