Jawaban Risma Soal 'Kenapa Kami Tak Dapat Bansos?'

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 July 2021 08:15
Infografis: Sederet Fakta E-Warong yang 'Disikat' Risma
Foto: Infografis/Sederet Fakta E-Warong yang 'Disikat' Risma/Arie Pratama

Penyaluran bantuan sosial (Bansos) rawan dari aksi korupsi. Hal ini disadari Risma, sehingga menyiapkan beberapa antisipasi.

Pertama, kata Risma adalah perbaikan kualitas data. Penerima harus dipastikan sesuai dengan target, melalui sinkronisasi data Kemensos dengan data Kependudukan.

"Jadi kami perbaiki kualitas data kami, agar lebih akuntabel," terang Risma.

Kedua adalah perubahan metode penyaluran menjadi bentuk uang tunai. Tidak ada lagi bansos dalam bentuk sembako seperti tahun lalu. Perbankan akan ditugaskan sebagai penyalur bansos sesuai data yang sudah diberikan.

Khusus untuk beras maka kewenangan diberikan langsung kepada Bulog sebagai penyedia dan penyalurnya.

"Bulog langsung mengirim ke KPM. Seperti itu. Jadi tidak melalui Kemsos, tapi bulog langsung mengirim ke KPM," jelasnya.

Ketiga adalah peluncuran software untuk berbelanja. Aplikasi ini dibantu oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan beberapa financial technologi (fintech) serta e-commerce.

"Jadi nanti belanja bisa di mana saja, tidak hanya di e-warong tapi bisa di mana saja menggunakan fitur itu," pungkasnya.

Infografis/ Catat! Sederet Bansos yang Diberikan Jokowi Saat PPKM Level 4/Aristya RahadianFoto: Infografis/ Catat! Sederet Bansos yang Diberikan Jokowi Saat PPKM Level 4
Infografis/ Catat! Sederet Bansos yang Diberikan Jokowi Saat PPKM Level 4/Aristya Rahadian
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular