Internasional

Cerita Warga Australia & Selandia Baru Minta Pulang dari RI

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 26/07/2021 14:13 WIB
Foto: WNI dan WNA yang baru tiba dibandara soekarno hatta, Tangerang, Banten, Rabu (30/12/2020). Menjelang pergantian tahun, para penumpang penerbangan international yang tiba di bandara Soekarno Hatta diwajibkan untuk menjalani karantina selama minimal 5 hari. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Indonesia masih belum terkendali. Kemarin, Indonesia mencatat 38.679 kasus baru dan 1.266 kematian.

Angka ini membuat total kasus Covid-19 RI menjadi 3,1 juta. Di mana, total kematian tercatat 83 ribu jiwa.


Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat asing yang tinggal di Indonesia. Dengan kondisi rumah sakit yang mulai penuh dan oksigen yang menipis, beberapa warga negara asing (WNA) seperti Jepang, Korea Selatan (Korsel) dan Arab Saudi, memilih balik kampung dari Indonesia.

Hal sama juga dilakukan warga Australia dan Selandia Baru. Bahkan warga kedua negara meminta bantuan agar segera dipulangkan.

Mengutip portal media Selandia Baru, Stuff, beberapa warga negara di ujung bumi itu menyebut bahwa mereka saat ini sedang dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Mereka mengatakan Covid-19 RI laiknya roller coaster yang tidak menemui jalan akhir.

"Kami tidak takut berada di sini karena Covid-19. Kami takut dengan apa yang akan dilakukan pejabat terhadap kami dan bagaimana kami dapat terus memberi makan keluarga kami," kata seorang WN Selandia Baru di Indonesia yang menggunakan nama samaran Harriot, dikutip Senin (26/7/2021).

Harriot menambahkan bahwa keluarganya dan beberapa WNSelandia Baru lainnya dalam situasi ini mereka seperti dipaksa oleh pemerintah untuk "berjalan sendiri". Ini ditujukannya ke Indonesia dan Selandia Baru

"Dan cobalah untuk menjaga diri kita tetap aman diberi makan dan hidup," tegasnya lagi.

Cobaan yang sama juga dialami warga Australia. Mereka dikabarkan saat ini meminta agar Canberra mengadakan penerbangan repatriasi mengingat situasi dan penutupan penerbangan dari Indonesia ke Australia.

"Warga Australia yang terdampar ingin pemerintah Morrison membantu membawa mereka pulang dari Indonesia, di mana pilihan penerbangan komersial sangat terbatas dan pandemi membebani sistem kesehatan dan rumah sakit yang rapuh," tulis media Australia Financial Review di headlinenya.

Sebelumnya langkah repatriasi telah dilakukan beberapa negara mengingat kasus Covid yang tinggi di Indonesia. Terbaru, Arab Saudi mengevakuasi 200 warganya dari RI dengan dua penerbangan yang akan disediakan pada Senin dan Minggu (1/8/2021).

CNBC Indonesia masih meminta konfirmasi kedua kedutaan soal ini. Namun dari penelusuran di website resmi Kedutaan Besar Australia, pemerintah telah meminta warga yang kesulitan pulang dari Indonesia mendaftar ke situs yang disarankan.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurnalis Australia Kena Peluru Karet Saat Siaran