Vaksin Efektif Lawan Varian Baru Covid-19? Ini Penjelasan IDI

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
26 July 2021 12:45
Vaksinasi Covid-19 (Tangkapan Layar Instagram @jokowi)
Foto: Vaksinasi Covid-19 (Tangkapan Layar Instagram @jokowi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengungkapkan vaksinasi secara masif dapat efektif mengurangi angka kematian akibat Covid-19 yang kini belum mereda. Hal ini terlihat di Amerika Serikat dan Inggris yang kini tengah mengalami kenaikan kasus kembali, namun dengan angka kematian yang lebih rendah dibandingkan sebelum adanya vaksinasi.

Hal ini pun bisa berlaku di Indonesia yang juga tengah mengalami gelombang Covid-19. Vaksin yang digunakan di Indonesia saat ini menurutnya bisa berkontribusi pada penurunan angka kematian.

"AS dan Inggris pernah mencapai jumlah kasus terbanyak dan juga kematian. Kemudian dengan vaksinasi kasusnya turun meski sekarang naik lagi tapi kematian tetap rendah. Vaksinasi dalam mencegah orang terinfeksi tidak terlalu efektif, tapi bisa efektif mencegah angka kematian. Terbukti dari Inggris dan AS telah vaksinasi 50% populasinya dan angka kematiannya turun drastis," kata Zubairi kepada CNBC Indonesia, Senin (26/7/2021).


Adanya varian baru pun meningkatkan adanya potensi penularan kembali jika terpapar varian yang berbeda. Dia mengatakan jika seorang penyintas dia memiliki antibodi Covid-19 dan bisa melindungi dari varian yang sama. Tapi kemunculan varian baru, seperti varian Delta yang lebih menular dapat menembus daya tahan yang disebabkan varian yang sebelumnya.

"Ini yang dikhawtairkan, seperti pengalaman data AS dan Inggris, sakit iya meningkat kasus iya tapi yang meninggal sedikit karena sudah vaksinasi sebagian besar masyarakatnya," ujar dia.

Selain itu, menanggapi adanya potensi mutasi Covid-19 yang lebih berbahaya ke depannya, Zubairi mengatakan mutasi virus akan terjadi termasuk pada SARS-Cov-2. Kebanyakan mutasi yang terjadi biasanya tidak menimbulkan pengaruh yang berarti, namun tetap ada mutasi yang kemudian berdampak pada penularan ataupun semakin ganas.

"Misalnya yang varian dari Inggris, dari Afrika Selatan, dan Brazil yang diwaspadai. Ke depannya, selalu ada mutasi tapi sebagian besar tidak berdampak, biarpun mutasi ini tetap harus dimonitor karena kemungkinan yang muncul semacam varian delta tetap ada," ujar Zubairi.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Segera Rilis Vaksin Merah Putih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular