
Dari Prancis Hingga Italia, Ramai-ramai Demo Kecam Pemerintah

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan orang di beberapa negara, termasuk Prancis dan Italia, melakukan unjuk rasa penolakan terhadap peraturan pemerintah untuk mencegah penularan virus corona baru penyebab Covid-19.
Di Prancis, lebih dari 100 ribu orang turun ke jalanan melakukan demo menolak program kartu kesehatan ala Presiden Emmanuel Macron. Kartu kesehatan ini akan membatasi akses orang tidak divaksin kepada restoran dan tempat umum lainnya.
"Merdeka! Merdeka!," teriak para demonstran di Prancis. Beberapa demonstran tersebut membawa spanduk dengan kata-kata seperti, "Macron Tiran" dan "Big Pharma Membelenggu Kebebasan".
Selain itu, sebuah skema di Italia yang mirip dengan Prancis, yang bernama 'kartu hijau' memicu demonstrasi di seluruh negara tersebut.
Masyarakat di Roma, Napoli, dan Turin di negara demokratis tersebut berteriak "merdeka!" dan "kediktatoran harus turun!" sebagai bentuk perlawanan terhadap rencana penerapan kebijakan ini.
Seperti skema di Perancis, skema 'kartu hijau' di Italia ini akan dibutuhkan oleh masyarakat agar dapat diperbolehkan beraktivitas di dalam ruangan, seperti makan di restoran dan nonton di bioskop.
Heidi Larson, seorang dosen antropologi di Departemen Epidemiologi Penyakit Menular London School of Hygiene and Tropical Medicine, menyebut bahwa penerapan skema kartu kesehatan "sangat masuk akal".
"Dan ironisnya bagi mereka yang ingin merasa kebebasan, vaksin akan memberikan itu kepada mereka," katanya.
Gabriel Scally, seorang dosen kesehatan umum di University of Bristol mengatakan bahwa demonstrasi-demonstrasi seperti ini bukan suatu hal yang baru.
"Selama masa pandemi, kita sudah melihat beberapa kelompok yang turun ke jalanan untuk mengungkapkan penolakan mereka terhadap beberapa hal. Beberapa orang tidak percaya bahwa virus itu tidak ada, bahwa Covid-19 itu tidak ada. Beberapa percaya bahwa Covid-19 adalah sebuah konspirasi karya berbagai macam orang, seperti Bill Gates," ujar Scally.
"Ini bukan hal yang baru. Penolakan terhadap vaksin selalu ditemukan di masa sejarah. [Vaksin ini] baru dan orang juga menangani berbagai persoalan. Pasti selalu ada sejumlah kecil orang yang menolak hal ini," lanjutnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Badai Inflasi Eropa, Moral Konsumen di 3 Negara Ini Merosot