RI Geber Proyek Baterai Lithium, Luhut Curhat Ditekan Asing

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
22 July 2021 14:25
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (Tangkapan Layar Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan (Tangkapan Layar Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, program pengembangan baterai lithium di tanah air telah memberikan efek gentar kepada negara-negara lain. Hal itu diungkapkan Luhut dalam konferensi pers peningkatan produk dalam negeri pada sektor pendidikan, Kamis (22/7/2021).

Mulanya, Eks Kepala Kantor Staf Presiden itu menyatakan kalau pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan komposisi produk dalam negeri. Tidak hanya di sektor pendidikan semata, melainkan juga di sektor-sektor lain.

"Ya haruslah, bukan ada kemungkinan, ya harus. Kita kan harus bisa mandiri saya katakan. Bukan mandiri artinya kita menutup diri tapi kita juga harus bisa memenuhi kebutuhan minimal kita. Jadi kita jangan sampai tergantung kepada negara lain," ujar Luhut.

Ia mencontohkan kejadian yang dialami pemerintah beberapa waktu lalu. Saat India lockdown, Indonesia kesulitan lantaran tidak bisa mengimpor paracetamol.



"Jadi sekarang kita nggak maulah. Saya pikir melangkah ini di bidang pendidikan, di bidang industri, di bidang kesehatan, di bidang apa saja, yang kita bisa buat dalam negeri. Kan anak-anak bangsa ini hebat-hebat. Ya manakala masih ada yang kurang sana sini, awal-awalnya saya kira biasa. Orang di luar negeri itu pun sama," kata Luhut.

Politikus senior Partai Golkar itu pun sampai pada kesimpulan kalau tidak ada negara maju yang ingin melihat negara berkembang naik kelas.

"Itu saya kira rumus benar itu. Jadi kita sendiri yang harus memajukan diri. Jadi kalau berharap negara-negara maju supaya membimbing kita menjadi negara maju itu nggak akan pernah kejadian," ujar Luhut.

"Sekarang aja kita misalnya lithium battery. Dikatakan karena kita sudah bangun kita sudah mulai ditekan-tekan. Kenapa nggak dikasihkan ke luar. Kan kita yang punya raw material. Ya kapan kita mau menikmatinya rakyat Indonesia. Kapan ini ngembangin teknologinya, kok di mereka aja, jadi value added itu kan nilainya jauh lebih tinggi bisa 10 kali dari pada di hulunya," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Luhut yang Gugat Haris Azhar Rp 100 M di Polda Metro

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular