
Terpukul PPKM, Sejuta PKL Bakal Dapat Bantuan Rp 1,2 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat demi menekan laju penularan virus corona tentu berdampak ke ekonomi rakyat Indonesia. Pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat akan memukul pendapatan usaha mikro. kecil, dan menengah (UMKM).
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, mengungkapkan pemerintah menyediakan anggaran Rp 16,56 triliun untuk Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) Rp 15,36 triliun dan Pedagang Kaki Lima (PKL) Rp[ 1,2 triliun. Pada semester I-2021, realisasi BPUM adalah adalah Rp 11,76 triliun kepada 9,8 juta penerima.
Untuk kuartal III-2021, pemerintah mengalokasikan BPUM sebesar Rp 3,6 trilun kepada 3 juta peserta baru. Plus akan ada bantuan bagi PKL sebesar Rp 1,2 triliun kepada 1 juta penerima.
![]() |
"Di luar bansos pusat, pemerintah masih berikan bantuan UMKM ditambah 1 juta PKL. Dengan PPKM, mereka menghadapi kondisi jam kerja dan pengunjungnya menurun, sehingga pendapatan mengalami penurunan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juli 2021, Kamis (21/7/2021).
Selama ini, lanjut Sri Mulyani, BPUM dimanfaatkan oleh para pengusaha yang skalanya mikro kecil. Berdasarkan survei bersama Kemenkop UKM dan TPNP2K pada Desember 2020, sebanyak 37,7% BPUM diterima oleh UMKM di sektor makanan, minuman, atau tembakau di pasar tradisional,pakaian, serta kue kering dan buah segar.
"Ini berarti penyedia makanan-minuman seperti warteg dan pedagang eceran seperti roti kue, pedagang di pasar tradisional, dan dari industri yang membuat makanan di level pedagang eceran. Kemudian ada pula industri kerupuk, keripik, dan berbagai industri di tingkat rakyat yang mungkin omsetnya mengalami penurunan," jelas Sri Mulyani.
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warteg Hingga PKL Bakal Dapat Rp 1,2 Juta, Begini Caranya!