Di Depan Airlangga & Sri Mulyani, PKL Curhat Takut Ngutang!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
09 September 2021 14:50
Pemerintah Mulai Luncurkan Program Bantuan Tunai Untuk PKL dan Warung dari Kota Medan. (Dok: Kemenko Perekonomian)
Foto: Pemerintah Mulai Luncurkan Program Bantuan Tunai Untuk PKL dan Warung dari Kota Medan. (Dok: Kemenko Perekonomian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara blak-blakan menawarkan utang bank kepada pedagang kaki lima dan pemilik usaha kecil di Medan.

Hal tersebut dilakukan Airlangga saat melakukan penyaluran dana bantuan pemerintah untuk PKL dan warung di Medan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kamis (9/9/2021) yang ditayangkan melalui video conference.

Saat perbincangannya kepada pelaku usaha PKL dan warung tersebut, Airlangga bertanya kepada Erwin penjual peyek acang. Di saat itu Erwin menceritakan, bagaimana omzet usahanya turun signifikan saat PPKM diberlakukan.

"Satu Bungkus dijual Rp 15.000 dan biasanya laku 40 sampai 50 bungkus. Kalau dapat Rp 1,2 juta akan saya gunakan untuk menambah modal berjualan peyek kacang di kompleks perumahan," kata Erwin bercerita usai ditanya Airlangga akan digunakan untuk apa uang yang didapatkan Rp 1,2 juta tersebut.

Setelah Erwin menceritakan usahanya tersebut, Airlangga secara eksplisit langsung bertanya kepada Erwin, berani atau tidak berhutang di bank.

"Pak Erwin berani berutang? Ada program KUR (Kredit Usaha Rakyat) bunganya 3%, pinjaman pertama bisa mencapai Rp 10 juta," ujar Airlangga menawarkan.

Namun Erwin menjawab tidak berani. "Tidak berani, takut meninggal," ujarnya.

"Ya sudah kalau tidak berani, terima dulu Rp 1,2 juta, kalau berani, bisa tambah (modal) di bank," kata Airlangga menimpali.

Usaha Airlangga menawarkan KUR tak gentar, Airlangga kemudian menawarkan lagi kepada pelaku usaha lainnya yang juga merupakan penerima bantuan Rp 1,2 juta dari pemerintah.

Kali ini, Airlangga menawarkan KUR kepada Lalili yang sudah 8 tahun membuka usaha ayam geprek di Medan. Di hadapan Airlangga dan Sri Mulyani, Laili bercerita selama PPKM diberlakukan, biasanya mampu menjual ayam geprek hingga 30 kg, adanya PPKM hanya terjual 5 kg ayam geprek.

"Omsetnya menurun drastis, pendapatan saya mencapai Rp 100.000 aja susah," jelas Laili.

"Berani pinjam ke bank? Kalau sudah berusaha 8 tahun, harusnya bisa pinjam ke bank," ujar Airlangga.

Namun Laili menjawab tidak berani. "Saya tidak berani, pak," timpalnya.

Pemerintah Mulai Luncurkan Program Bantuan Tunai Untuk PKL dan Warung dari Kota Medan. (Dok: Kemenko Perekonomian)Foto: Pemerintah Mulai Luncurkan Program Bantuan Tunai Untuk PKL dan Warung dari Kota Medan. (Dok: Kemenko Perekonomian)
Pemerintah Mulai Luncurkan Program Bantuan Tunai Untuk PKL dan Warung dari Kota Medan. (Dok: Kemenko Perekonomian)

Airlangga pun menghimbau kepada para pelaku usaha di Medan untuk tidak meminjam uang kepada rentenir. Airlangga meminta kepada pelaku usaha untuk hanya meminjam uang di bank melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Jangan utang ke rentenir, bunganya mahal. Utang saja di bank melalui KUR, utang mulai Rp 10 juta, bunganya 3%, dan 6 bulan di awal tak usah membayar utang. Kalau berani pinjam uang jangan ke rentenir, tapi hubungi bank Himbara dan penyedia KUR," jelas Airlangga.

Seperti diketahui, pemerintah menganggarkan Rp 1,2 triliun untuk memberikan dana tunai kepada 1 juta PKL dan warung di seluruh Indonesia yang terkena dampak PPKM.

Sri Mulyani bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terbang ke Medan, Sumatera Utara untuk menyalurkan langsung dana bantuan Rp 1,2 juta kepada PKL dan warung di Medan.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Airlangga & Sri Mulyani ke Medan, Bagi-Bagi Rp1,2 Juta ke PKL

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular