Berbatasan dengan Myanmar, Kasus Covid di China Meledak

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 July 2021 18:50
Pengecekkan Virus Corona di Berbagai Bandara. (AP Photo/Emily Wang)
Foto: Pengecekkan Virus Corona di Berbagai Bandara. (AP Photo/Emily Wang)

Jakarta, CNBC Indonesia - China melaporkan adanya lonjakan penularan kasus harian tertinggi dari varian virus corona baru yang sudah dikonfirmasi sejak Januari. Lonjakan varian virus baru tersebut diketahui berasal Provinsi Yunnan, dekat dengan Myanmar.

China Daratan mencatat terdapat 65 kasus baru yang telah terkonfirmasi pada 19 Juli. Komisi Kesehatan Nasional setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan, kasus tersebut adalah jumlah kasus terbesar sejak 30 Januari, yang saat ini jumlahnya mencapai 92 kasus.

Infeksi varian virus corona baru tersebut diketahui menyumbang sebagian besar kasus baru yang dilaporkan pada 19 Juli dan Yunnan melaporkan adanya 41 kasus baru yang berasal dari luar negeri. Semua temuan varian baru virus corona tersebut diketahui berasal dari warga negara China yang baru saja kembali dari Myanmar.

Melansir Reuters, Selasa (20/7/2021) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan pihaknya akan meningkatkan upaya untuk memerangi 'lonjakan yang mengkhawatirkan' dalam infeksi di Myanmar.

Berdasarkan laporan MRTV Television yang dikelola pemerintah, Myanmar juga mencatat rekor 281 kematian akibat Covid-19 dan bertambahnya jumlah pasien sebanyak 5.189 orang, pada Senin (19/7/2021).

Pertarungan kasus saat ini di Yunnan sudah dimulai sejak 4 Juli, dan telah terkonsentrasi di Ruili dan Longchuan, dua kota kecil di perbatasan China dengan Myanmar.

Ruili, yang berjuang melawan wabah melaporkan adanya tujuh kasus baru yang ditularkan secara lokal pada 19 Juli 2021, sementara Longchuan memiliki penambahan satu kasus.

Ruili adalah titik transit darat utama untuk Yunnan, yang memiliki perbatasan 4.000 km (2.485 mil) dengan Laos, Myanmar dan Vietnam.

Dua Kota di China Barat dekat Myanmar Ikut Terjangkit

Wabah Yunnan menandai kelompok infeksi kedua di China yang melibatkan jenis Delta yang sangat menular, setelah wabah di Provinsi Guangdong Selatan pada Mei dan Juni.

Wakil Gubernur Yunnan, Zong Guoying berjanji pada hari Minggu untuk membangun 'benteng pertahanan' untuk menghentikan transmisi lebih lanjut saat ia mengunjungi Ruili.

Di negara China bagian lain, yakni Xishuangbanna, yang juga berbatasan dengan Myanmar, polisi Setempat telah mendirikan pos pemeriksaan di semua jalan untuk memeriksa semua lalu lintas yang masuk dan keluar.

"Perjalanan di luar pusat kota Xishuangbanna di Jinghong tidak boleh dilewati, serta harus ada izin khusus untuk memasuki kota-kota tetangga Lincang dan Puer, serta Ruili," kata polisi setempat kepada Reuters yang telah melakukan kunjungan ke wilayah tersebut baru-baru ini, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (20/7/2021).

Untuk China daratan, 19 kasus virus corona tanpa gejala terdeteksi pada 19 Juli, naik dibandingkan dengan 17 kasus sehari sebelumnya. China tidak menghitung infeksi tanpa gejala sebagai kasus yang dikonfirmasi.

Total kasus COVID-19 China kini telah mencapai 92.342, dengan korban meninggal dunia berjumlah 4.636 orang.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular