
Prediksi Lifting Migas Hingga Akhir Tahun: Tak Capai Target

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan sampai dengan akhir tahun 2021 produksi minyak terangkut (lifting) bakal mencapai 680 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas diproyeksikan 5.529 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, proyeksi ini lebih rendah dari target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, yakni sebesar 705 ribu bph untuk minyak dan 5.638 MMSCFD untuk gas.
Dia beralasan, pada semester I ini banyak sekali hambatan yang dihadapi pada kegiatan produksi dan lifting migas.
"Semester I dapat pukulan cukup banyak dari kegiatan produksi dan lifting, kita juga minimize tekanan tersebut," paparnya dalam konferensi pers, Jumat (16/07/2021).
Dia pun menjabarkan berbagai penyebab yang menjadikan lifting minyak sampai akhir tahun ini bakal jauh dari target APBN 2021. Pertama, dampak dari Covid-19 membuat lifting di awal tahun atau low entry point menjadi rendah, sehingga berkurang 19.500 bph.
Kemudian, adanya penghentian produksi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown) juga berdampak pada berkurangnya produksi 4.000 bph.
Selanjutnya, adanya penundaan-penundaan pengeboran berdampak pada pengurangan produksi 5.000 bph. Tertundanya on stream atau mulai beroperasinya lapangan membuat produksi berkurang 1.500 bph.
"Ke depan akan ada beberapa tambahan atau recovery pengurangan gap dengan penambahan sumur dan work over menaikkan 1.700 barel. Teknologi dan debottlenecking bisa menaikkan 1.400 bph," jelasnya.
Upaya selanjutnya adalah dengan pengurasan stok yang digadang-gadang bisa menambahkan produksi sampai 1.800 bph.
Sedangkan untuk gas, low entry point produksi pada tahun ini berdampak pada penurunan produksi sampai 7 MMSCFD. Lalu, adanya unplanned shutdown berdampak pada penurunan sampai 100 MMSCFD.
Keterlambatan pengeboran dan hasil bor berdampak pada penurunan produksi sampai 35 MMSCFD, tertundanya jadwal operasi lapangan berdampak sebesar 42 MMSCFD.
"Kita harap dari optimasi penyerapan akan menambah 55 MMSCFD dan optimasi operasi tambah 20 MMSCFD dan akhir tahun 5.529 MMSCFD," kata Dwi.
Seperti diketahui, realisasi lifting minyak pada semester I 2021 tercatat sebesar 666,6 ribu barel per hari (bph) atau baru 94,6% dari target lifting minyak tahun ini yang dipatok sebesar 705 ribu bph.
Sementara realisasi penyaluran (lifting) gas pada semester I rata-rata mencapai 5.430 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 96,3% dari target tahun ini 5.638 MMSCFD.
Untuk total lifting migas pada semester I 2021 ini tercatat rata-rata 1,64 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), atau 95,6% dari target 1,71 juta BOEPD.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Penemuan 'Harta Karun' Migas Baru di Sumatera