Misteri Jet Tempur "Siluman" Rusia

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
19 July 2021 10:50
Jet Tempur Siluman Rusia. (AP Photo/Ivan Novikov-Dvinsky)
Foto: Jet Tempur Siluman Rusia. (AP Photo/Ivan Novikov-Dvinsky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia akan meluncurkan jet tempur anti radar terbaru yang digadang-gadang bisa menyaingi pesawat tempur "siluman" generasi kelima asal Amerika Serikat yakni F-35.

Perusahaan negara pembuat pesawat Rusia, Rostec State Corporation menyatakan pihaknya akan menghadirkan calon jet tempur baru di pameran udara Moskow yakni MAKS-2021 yang dibuka pada besok, Selasa (20/7/2021).

"Produk baru yang dikembangkan oleh spesialis United Aircraft Corporation (UAC) harus membangkitkan minat yang besar, bukan hanya untuk negara (Rusia) namun juga untuk negara-negara di seluruh dunia, termasuk kompetitor kita di luar negeri," sebut UAC dalam rilisnya, dilansir dari Eurasian Times, Minggu (18/7/2021).

Rostec mengatakan pesawat militer ini merupakan produksi terbaru. Rostec menerbitkan gambar pesawat baru ini yang diselimuti terpal untuk meningkatkan minat publik sebelum rilis.

Executive Director Agen Cabang Aviaport, Oleg Panteleev mengatakan bahwa video baru yang dirilis Rostec mengenai pesawat tempur tersebut menunjukkan bahwa produk jet domestik Rusia ini akan memasuki persaingan di pasar global dengan jet tempur F-35 AS.

"Saya yakin demonstrasi pesawat di MAKS-2021 akan berdampak positif. Bukan tanpa alasan mengapa pihak penyelenggaraan pameran (Rosoboronexport) mengundang lebih dari 120 delegasi dari 65 negara ke pameran tersebut," ujar Panteleev.

Laporan media Rusia menjelaskan pesawat baru ini dibangun oleh pembuat Sukhoi dalam program pengembangan pesawat tempur taktis ringan. Tapi tidak seperti pesawat tempur rusia SU 57 yang sudah ada, pesawat jet "siluman" ini lebih kecil dan memiliki satu mesin.

Menurut beberapa ahli, pesawat tempur baru ini ini memiliki visibilitas rendah di berbagai rentang dan rasio terhadap beban berat yang cukup tinggi. Pesawat ini diyakini memiliki beban tempur yang tinggi dan memiliki seperangkat senjata penerbangan yang canggih.

"Tidak ada keraguan bahwa dalam satu dekade ini Rusia akan dapat memulihkan stigma mengenai sektor penerbangan yang lebih menjanjikan. Pesawat Su-57 dan dengan pesawat ringan baru tersebut dirancang untuk memecahkan masalah taktis," tambah Panteleev.

Tidak hanya Rusia, beberapa negara yang sedang melakukan pengembangan Jet tempur. China misalnya, sedang mengerjakan empat prototipe baru, kemungkinan pesawat Pembom H-20, jet tempur J-18, dan pesawat tempur pembom JF-X ditambah tipe pesawat tempur yang masih belum dikenal, seperti yang dilaporkan Forbes tahun lalu.

Lalu, Italia dan Inggris mengembangkan The Tempest. Jepang juga dengan F-3, Korea Selatan bersama Indonesia mengembangkan KF-X, dan Turki dengan pesawat TF-X. Hanya saja, pesawat ini masih dalam tahap pengembangan, masih ada kemungkinan untuk gagal mengirimkan satu unit pesawat tempur "siluman" yang beroperasi.

Sementara itu Amerika Serikat masih terus membangun pesawat F-35. Saat ini Amerika Serikat juga masih menjadi produsen dan operator pesawat tempur "siluman" terbanyak di dunia.

Dari laporan Forbes itu, pada awal 2020 paling tidak ada 700 unit pesawat tempur anti radar di dunia. Separuh dari jumlah itu berjenis F-35 dari Amerika, dan F-22 menyumbang seperempat armada global lainnya. Sementara pesawat milik Rusia SU-57 dan China J-20 hanya sedikit jumlahnya sejak penerbangan pertamanya 9-10 tahun yang lalu.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular