Tsunami Kebangkrutan

Lagi Musim, Gudang Sampai Pabrik Juga Diobral Orang Kaya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 16/07/2021 18:09 WIB
Foto: Ilustrasi properti dijual Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha di sektor manufaktur sudah habis-habisan di tengah badai pandemi Covid-19. Beberapa di antaranya bahkan ada yang sudah melego pabrik demi bisa bertahan dan menghidupi karyawan. Hal ini sudah terjadi di pabrik makanan dan minuman.

"Memang saya dengar pabrik-pabrik bakery dia tutup, biaya terlalu tinggi kemudian nggak ada order. Online delivery turun tinggal 10%. PSBB tahun lalu ramai sekarang kecil banget. Resto yang udah terkenal kecil banget (pendapatannya) melorot, nggak nongol itu ojol," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran (Apkrindo) Eddy Sutanto kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/7/21).

Pabrik Eddy dan beberapa rekannya masih bertahan tapi tidak sedikit juga yang lebih menutup operasional hingga menjual aset pabrik. Upaya melego pabrik saat kondisi saat ini tak mudah karena kondisi tak memungkinkan orang jor-joran investasi di tengah pandemi yang belum pasti.


"Wah zaman sekarang siapa yang mau beli, ada banyak (tutup operasi). Saya baru dengar brand terkenal bakery juga tutup pabriknya. Ya habis gimana, nggak ada order," kata Eddy.

Padahal, pabrik pun sudah ditawarkan dengan harga murah. Namun untuk menjualnya tetap tidak mudah. "Sangat-sangat sulit, sekarang nggak mudah, orang kan nggak mau investasi di pabrik terutama, aset nggak liquid. Kan kalau saya sudah 20 tahun, udah tanggung," ujarnya.

Selain pabrik-pabrik yang diobral juga ada gudang-gudang yang mulai dijual. Penjualan gudang terlihat di beberapa platform jual beli online seperti Lamudi, dimana banyak pabrik dijual dengan harga miring.

Salah satunya adalah Pabrik makanan minuman seluas 2100m dan luas bangunan 1240m2 masih beroperasi di Sunter Muara Sunter Agung. Broker menjual dengan harga Rp 35 miliar nego.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Orang Kaya RI Belanja ke Luar Negeri, Pengusaha Ritel Menjerit!