21.456 Pekerja Hulu Migas Terpapar Covid-19
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan bahwa total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di industri hulu migas hingga 13 Juli 2021 tercatat mencapai 21.456 kasus sejak awal pandemi pada 2020 lalu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers, hari ini, Jumat (16/07/2021).
Dwi mengatakan, industri hulu migas cukup tertekan akibat pandemi Covid-19 ini karena aktivitas hulu juga terbatas akses mobilitasnya.
"Dengan pandemi Covid-19, semua industri terdampak dan migas karena kegiatan di lapangan, kita butuh mobilisasi. Industri hulu migas cukup tertekan dari dampak Covid-19 ini," ungkapnya saat konferensi pers, Jumat (16/07/2021).
Dia menjabarkan, dari total kasus Covid-19 tersebut, sebanyak 20.833 kasus dari pegawai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan 623 pegawai SKK Migas.
Dari total kasus Covid-19 tersebut, sebanyak 18.324 orang atau 85,4% kasus sudah sembuh, terdiri dari pegawai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) 17.844 kasus dan SKK Migas 480 kasus.
Adapun yang masih dalam perawatan mencapai 3.035 orang atau 14,1%, terdiri dari pegawai KKKS 2.898 orang dan SKK Migas 137 orang.
Untuk tingkat kematian atau fatality mencapai 0,5% atau 97 orang, terdiri dari 91 orang pegawai KKKS dan 6 orang pegawai SKK Migas.
SKK Migas pun telah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi di lingkungan industri hulu migas ini. Dia mengatakan, 96% pekerja di lingkungan SKK Migas telah mendapatkan vaksin.
Sementara untuk 65 KKKS dan 400 perusahaan jasa penunjang migas, telah terdaftar sebanyak 81.844 pekerja untuk divaksinasi.
"Sebanyak 33.504 atau 40,9% pekerja hulu migas dari 65 KKKS dan 400 perusahaan jasa penunjang migas di 21 provinsi telah divaksin," ujarnya.
(wia)