
Ini Ramalan Sri Mulyani yang Seram Soal Covid & Ekonomi
![[DALAM] Indonesia Resmi Resesi!](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/11/05/dalam-indonesia-resmi-resesi_169.jpeg?w=900&q=80)
Meski bertujuan mulia, upaya pengendalian pandemi harus dibayar mahal. Ekonomi Indonesia menjadi sangat terpukul karena pembatasan aktivitas dan mobilitas rakyat.
"Bank Indonesia akan terus mencermati dampak penerapan PPKM Darurat yang kemungkinan berimbas terhadap kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2021. Responden memprakirakan kegiatan usaha melambat pada triwulan III 2021 dibandingkan dengan capaian pada triwulan II 2021 meski masih positif dengan SBT sebesar 9,77%. Kinerja sektor Industri Pengolahan berpotensi melambat pada triwulan III 2021 dengan prakiraan angka PMI-BI sebesar 49,89%, lebih rendah dari capaian pada triwulan sebelumnya," demikian sebut laporan BI.
Sebelumnya, pemerintah merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 dari 4,3-5,3% menjadi 3,7-4,5%. BI juga menurunkan 'ramalan' dari 4,1-5,1% menjadi 3,8%.
"Asesmen awal kami menunjukkan kalau PPKM Darurat ini kita lakukan selama satu bulan dan bisa menurunkan Covid-19 secara baik, pertumbuhan ekonomi kita akan turun sekitar 3,8 persen," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR, belum lama ini.
Mengutip riset Bank Dunia, selama periode 2009-2019 Indonesia mampu menciptakan rata-rata 2,4 juta lapangan kerja per tahun. Dalam 10 tahun tersebut, rata-rata pertumbuhan ekonomi Tanah Air adalah 5,34% per tahun. Hitungan bodoh-bodohan, setiap 1% pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan menciptakan 449.438 lapangan kerja.
Titik tengah proyeksi awal pertumbuhan ekonomi pemerintah adalah 4,8%, dan titik tengah proyeksi terbaru ada di 4,1%. Dengan asumsi 1% pertumbuhan ekonomi membuka 449.438 lapangan kerja maka awalnya bakal ada 2,16 juta lapangan kerja yang tercipta. Namun karena ekonomi bakal tumbuh lebih rendah, maka penciptaan lapangan kerja turun menjadi 1,84 juta. Akan ada sekitar 320 ribu orang yang gagal mendapat pekerjaan.
Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, satu keluarga di Indonesia rata-rata beranggotaan 3,9 orang. Jadi kalau satu orang gagal mendapatkan pekerjaan, dampaknya akan dirasakan oleh 1,25 juta orang.
Ingat, mereka adalah warga negara Indonesia yang oleh konstitusi berhak untuk mendapatkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Satu saja Warga Negara Indonesia yang kelaparan, maka negara sudah mengkhianati konstitusi.
(mij/mij)[Gambas:Video CNBC]