
China Berikan Bantuan Medis & Vaksin ke RI Senilai Rp113 M

Jakarta, CNBCÂ Indonesia-Â Dengan meningkatnya jumlah kasus COVID-19 varian delta di Indonesia, maka jumlah kebutuhan peralatan kesehatan juga turut meningkat. Melihat kebutuhan tinggi tersebut, Pemerintah Tiongkok memberikan bantuan medis dan vaksin kepada Indonesia senilai US$ 7,8 juta atau sekitar Rp 113 miliar (kurs Rp 14.500/US$).
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hadir secara virtual dalam acara Indonesia-China "Two Countries Twin Parks" Global Investment Promotion Conference pada Hari Kamis (15/7/2021) untuk menerima bantuan tersebut.
"Melalui Sekretariat Mekanisme Dialog Tingkat Tinggi, Pemerintah Tiongkok akan mengirimkan 50 Juta RMB (US$ 7,8 Juta) bantuan medis dan vaksin ke Indonesia dan hari ini juga Pemerintah Provinsi Fujian akan memberikan bantuan dengan total nilai sekitar 3 juta RMB (US$ 465.000)," kata Menko Luhut.
Kebutuhan peralatan medis tersebut di antaranya seperti oksigen cair, ISO Tank, silinder regulator oksigen, konsentrator oksigen, generator oksigen serta obat anti virus untuk pengobatan COVID-19. Menko Luhut menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia dan Tiongkok sejak awal pandemi telah berjuang bersama mengatasi COVID-19 ini.
"Sejak awal pandemi COVID-19, Indonesia dan Tiongkok telah berjuang bersama. President Xi Jinping and State Councilor Wang Yi telah mengamankan suplai vaksin COVID-19 untuk Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai Pusat Produksi Vaksin Regional," sebut Menko Luhut.
Lebih lanjut, bantuan diserahkan secara simbolis oleh Pemerintah Provinsi Fujian kepada Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun.
"Saya ingin mewakili Pemerintah Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan atas dukungan terus-menerus dari pemerintah Tiongkok, serta lembaga dan perusahaan yang siap untuk membantu kami. Saya percaya dukungan yang disampaikan pada hari ini dapat berkontribusi pada peningkatan hubungan Indonesia-Tingkok ke tingkat yang lebih tinggi lagi," urai Menko Luhut.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak