Dunia Ngerem Investasi, Lelang Blok Migas RI Bisa Gak Laku?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
15 July 2021 18:30
tambang minyak lepas pantail
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak dari ketidakpastian permintaan energi saat pandemi, ditambah dengan arah transisi energi dunia menuju energi baru terbarukan (EBT) membuat perusahaan raksasa minyak dan gas bumi (migas) global mengerem investasinya.

Exxon Mobil, Shell, dan BP menahan pengeluaran investasinya meski harga minyak sedang naik dan jauh lebih tinggi dibandingkan saat awal pandemi 2020 lalu.

Pada Kamis (15/7/2021) pukul 08:22 WIB, harga minyak jenis Brent berada di US$ 74,12 per barel, turun 0,84% dibandingkan kemarin, Rabu (14/07/2021). Sementara untuk jenis light sweet, harganya US$ 72,41 per barel, turun 0,98%. Pada tahun lalu saat awal pandemi 2020, harga minyak sempat berada di US$ 20 per barel, dan bahkan sempat tercatat minus.

Mengutip Reuters, perusahaan asal Belanda, Shell, menahan belanja modal mereka tidak lebih dari US$ 22 miliar pada 2021 ini.

Berdasarkan data Redburn, dikutip dari Reuters, belanja modal sejumlah perusahaan migas dunia antara lain Shell, BP, Total, Eni, Equinor, OMV, pada 2021 diperkirakan mencapai US$ 59,9 miliar untuk hulu migas dan US$ 8,7 miliar untuk energi terbarukan. Sementara pada 2020 total belanja modal mereka sekitar US$ 62,5 miliar.

Di saat perusahaan minyak mengerem investasi tahun ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja menawarkan enam Wilayah Kerja (WK) atau blok migas tahap pertama pada pertengahan bulan lalu.

Melihat kondisi ini, apakah lelang blok migas RI masih akan laku?

Menanggapi hal tersebut, praktisi sektor hulu migas Tumbur Parlindungan angkat bicara. Dia mengatakan, perusahaan migas global kini lebih selektif dalam melakukan investasi di sektor hulu.

"Bukan mengerem investasi, tapi lebih selektif dalam melakukan investasi di bidang hulu," paparnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (15/07/2021).

Menurutnya, perusahaan migas dunia lebih selektif karena investasi sudah mulai diarahkan untuk transisi energi di mana sektor EBT juga membutuhkan investasi yang besar.

"Karena sebagian dari investasinya digunakan untuk mensupport energy transition yang juga membutuhkan investasi yang besar," jelasnya.

Mengenai lelang blok migas yang ditawarkan oleh pemerintah, menurutnya Indonesia punya banyak kompetitor dari negara lain. Pasalnya, proses penawaran blok migas kali ini dilakukan secara bersamaan dengan negara tetangga seperti Timor Timur, Malaysia, dan Vietnam.

"Untuk blok migas yang sedang dilelang, memang cukup banyak kompetitor dengan negara lainnya. Menawarkan bloknya secara bersamaan seperti East Timor, Malaysia, and Vietnam," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan beberapa penawaran yang ada, maka pemain di industri hulu pasti akan melakukan evaluasi pada portofolio mereka. Mereka akan melihat iklim investasi serta daya saing dari negara-negara yang memberikan penawaran blok migas tersebut.

"Mungkin masih ada yang mau ambil blok di Indonesia. Mari kita lihat saja," lanjutnya.

Berikut rincian dari enam blok migas yang ditawarkan pemerintah Indonesia:

1. WK South CPP, Onshore di Riau Barat.
WK ini ditawarkan melalui penawaran langsung (direct proposal).

- Luas wilayah: 5.446,39 km²
- Komitmen minimum perusahaan: G&G, Seismik 2D 500 km², Seismik 3D 50 km², dan 1 sumur
- Signature bonus (bonus tanda tangan): open bid (tawaran terbuka)
- Jenis kontrak: Cost Recovery PSC
- Sharing Split: minyak 70%:30% dan gas 60%:40% (pemerintah dan kontraktor)
- Potensi sumber daya gas 49,10 juta barel minyak (MMBO) dan minyak 87,09 miliar kaki kubik (BCF).

2. WK Sumbagsel, Onshore Sumatera Selatan.
WK ini ditawarkan melalui penawaran langsung (direct proposal).

- Luas wilayah: 1.751,04 km²
- Komitmen minimum perusahaan: G&G dan 1 Sumur
- Signature bonus (bonus tanda tangan) : open bid (tawaran terbuka)
- Jenis Kontrak: fleksibel
- Sharing Split untuk Cost Recovery : minyak, 70%:30% dan gas 60%:40% (pemerintah dan kontraktor)
- Base Split Gross Split : minyak, 57%:43% dan gas 52%:48% (akan disesuaikan pada POD)
- Potensi sumber daya gas sebesar 58 MMBO dan minyak 195 TCF.

3. WK Liman, Onshore dan Offshore, Jawa Timur.
WK ini ditawarkan melalui penawaran langsung (direct proposal).

- Luas wilayah: 3.135 km²
- Komitmen minimum perusahaan: G&G, 2D Seismic 400 Km
- Signature bonus (bonus tanda tangan) : open bid (tawaran terbuka)
- Jenis Kontrak: Cost Recovery PSC
- Sharing Split: minyak 70%:30% dan gas 60%:40% (pemerintah dan kontraktor)
- Potensi sumber daya minyak 316 BCF.

4. WK Rangkas, Onshore di Banten dan Jawa Barat.
WK ini ditawarkan melalui penawaran langsung (direct proposal).

- Luas wilayah: 3.969,8 km²
- Komitmen minimum perusahaan: G&G, 2D Seismic 300 Km
- Signature bonus (bonus tanda tangan) : open bid (tawaran terbuka)
- Jenis Kontrak: Cost Recovery PSC
- Sharing Split: minyak 70%:30% dan gas 60%:40% (pemerintah dan kontraktor)
- Potensi sumber daya gas 134,83 MMBO.

5. WK Merangin III, Onshore Sumatera Selatan dan Jambi.
Blok migas ini ditawarkan melalui lelang reguler (regular tender).

- Luas wilayah: 1.488,84 km²
- Komitmen minimum perusahaan: G&G, 3D Seismic 100 Km² dan 1 sumur
- Signature bonus (bonus tanda tangan) : open bid (tawaran terbuka)
- Jenis Kontrak: fleksibel
- Sharing Split untuk Cost Recovery : minyak, 75%:25% dan gas 70%:30% (pemerintah dan kontraktor)
- Base Split Gross Split: minyak, 57%:43% dan gas 52%:48% (akan disesuaikan pada POD)
- Potensi sumber daya gas sebesar 352 MMBO.

6. WK North Kangean, Offshore di Jawa Timur.
Blok migas ini ditawarkan melalui lelang reguler (regular tender).

- Luas wilayah: 4.679,33 km²
- Komitmen minimum perusahaan: G&G, 3D Seismic 200 Km² dan 1 sumur
- Signature bonus (bonus tanda tangan) : open bid (tawaran terbuka)
- Jenis Kontrak: fleksibel
- Sharing Split untuk Cost Recovery : minyak, 75%:25% dan gas 70%:30% (pemerintah dan kontraktor)
- Base Split Gross Split: minyak, 57%:43% dan gas 52%:48% (akan disesuaikan pada POD)
- Potensi sumber daya gas sebesar 352 MMBO.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi! RI Buka Lelang 3 Blok Migas, Cek Areanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular