Jangan Kaget! Ini 5 Provinsi dengan Orang Miskin Terbanyak

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, bahwa penduduk miskin per Maret 2021 ada sebanyak 27,54 juta orang atau secara persentase setara 10,14%. Angka kemiskinan tersebut naik 1,12 juta orang dibandingkan Maret 2020.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan angka kemiskinan pada Maret 2021 yang mencapai 27,54 juta orang tersebut juga imbas dari kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2021 yang sebesar -0,74%.

"Pada triwulan I-2021, pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi tetapi menunjukkan arah pemulihan. Inflasi terlihat arahnya dari waktu ke waktu semakin meningkat, terjadi supply-demand di pasar. Sudah ada transaksi," kata Margo dalam jumpa pers, Kamis (15/7/2021).

Adapun garis kemiskinan pada Maret 2021 tercatat sebesar Rp 472.525 per kapita per bulan dengan garis kemiskinan makan besar sebesar Rp 349.474 atau setara 73,96% dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 123.051 atau setara 26,04%.

Beberapa komoditas makanan yang mempengaruhi angka kemiskinan di antaranya beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, mie instan, gula pasir, kopi bubuk, kue basah, tempe, dan tahu.

Sementara komoditas bukan makanan yang mempengaruhi angka kemiskinan yakni perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.

Pada Maret 2021, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,49 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.121.637 per rumah tangga miskin per bulan.

Kendati demikian, Margo menjelaskan bahwa pemulihan ekonomi belum merata. Masih ada provinsi yang mengalami kontraksi ekonomi dalam, seperti Bali, tetapi ada yang sudah tumbuh positif seperti Yogyakarta.

"Jadi secara nasional, terjadi pemulihan ekonomi di Semester I, tapi pada tingkat provinsi terjadi divergensi," jelas Margo.

Berikut adalah lima provinsi di Indonesia dengan jumlah orang miskin terbanyak per Maret 2021:
1. Jawa Timur 4,57 juta atau secara persentase setara 11,4%
2. Jawa Barat 4,19 juta atau setara 8,4%
3. Jawa Tengah 4,11 juta atau setara 11,79%
4. Sumatera Utara 1,34 juta atau setara 7,77%
5. Nusa Tenggara Timur 1,16 juta atau setara 20,99%