Luhut Beberkan Skenario Tambah Fasilitas Rumah Sakit Covid

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
15 July 2021 10:42
Pekerja RSUD Tarakan menyiapkan velbed di tenda darurat di SDN Negeri 02 Cideng, Jakarta, Selasa (29/6). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan kini menyiapkan tenda perawatan untuk pasien Corona di halaman IGD dan sekolah.Peminjaman lahan sekolah ini sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Tenda perawatan ini menyediakan 10 velbed. Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menginstruksikan para direktur dan kepala rumah sakit se-DKI Jakarta menyediakan aula hingga tenda demi menampung pasien COVID-19. Arahan ini disampaikan dalam surat yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti pada 21 Juni 2021. Salah satu poin yang dipaparkan adalah meminta rumah sakit mendirikan tenda darurat berkapasitas besar di ruang terbuka di lingkungan RS.(CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja RSUD Tarakan menyiapkan velbed di tenda darurat di SDN Negeri 02 Cideng, Jakarta, Selasa (29/6). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di RI sampai hari ini belum menunjukkan penurunan, meski telah diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu.

Bahkan kemarin, Rabu (14/07/2021), penambahan kasus harian Covid-19 di Tanah Air pecah rekor sampai 54.517 kasus baru. Melihat kondisi ini, pemerintah pun menyiapkan skenario jika terjadi peningkatan yang signifikan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Kamis (15/07/2021), mengatakan pemerintah telah menyiapkan penambahan fasilitas tempat tidur rumah sakit bagi pasien terpapar Covid-19.

Strategi pertama yang dilakukan yakni konversi tempat tidur isolasi dan intensif hingga 40% dari kapasitas total tempat tidur rumah sakit (RS).

Lalu pembukaan RS Lapangan/ Darurat untuk perawatan isolasi dan intensif, terutama untuk Provinsi atau Kabupaten/Kota yang kapasitas tempat tidur Covid-19 sudah di atas 40% dari kapasitas tempat tidur RS.

Selanjutnya adalah penambahan RS khusus untuk merawat Covid-19.

"Apa yang kami lakukan untuk strategi pemenuhan kebutuhan tempat tidur, konversi kebutuhan tempat tidur isolasi dan intensif 40%," kata Luhut.

Lebih lanjut Luhut mengatakan, pemenuhan tempat tidur diantaranya melalui pemanfaatan Asrama Haji Pondok Gede yang bisa menyediakan 900 tempat tidur, di mana Gedung Arafah 150 tempat tidur ICU.

"Pembangunan RS Tanjung Duren dengan 500 tempat tidur untuk perawatan gejala sedang-berat," ungkapnya.

Peningkatan kapasitas rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan TNI/Polri untuk melayani pasien Covid-19 dengan tambahan lebih dari 2.000 tempat tidur di Jawa Bali.

Kemudian, pemanfaatan diklat dan wisma yang dimiliki oleh berbagai Kementerian dan Lembaga untuk tempat isolasi Covid-19.

"Presiden perintahkan Kementerian Lembaga masing-masing punya isolasi sendiri karena dana Covid-19 juga ada dan kita harap segera jalan," pinta Luhut.

Dan terakhir yaitu penggunaan RS dan fasilitas yang dimiliki TNI dan Polri. Luhut mengatakan, ini sudah jalan dan akan terus dinaikkan.

"Ya kita harap jangan lebih dari 60 ribu (kasus baru) karena itu mesti ada perkiraan lain lagi," harapnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sering Dikritik, Luhut: Nggak Ngerti Masalah Tapi Buat Heboh!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular