Syarat Mutlak Agar PPKM Darurat Tak Diperpanjang Lagi

Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
15 July 2021 09:56
Petugas Satpol PP memberikan himbauan kepada pekerja restoran mengenai jalm pemberlakuan penerapan pembatasan mobilitas masyarakat di kawasan kuliner Jalan Sabang, Jakarta, Senin (21/6/2021). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Petugas Satpol PP memberikan himbauan kepada pekerja restoran mengenai jalm pemberlakuan penerapan pembatasan mobilitas masyarakat di kawasan kuliner Jalan Sabang, Jakarta, Senin (21/6/2021). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan kasus Covid-19 di tanah air telah memasuki skenario terburuk yang diperkirakan pemerintah. Bahkan kemarin, kasus virus yang bermula di Provinsi Hubei, China itu kembali mencetak rekor angka rata-rata harian.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, kasus positif Covid-19 bertambah menjadi 54.517 pasien. Angka ini memecahkan rekor awal pekan kemarin yang menembus angka 47.899.

Tak hanya kasus positif, angka kasus aktif pun kian meninggi. Kasus aktif merupakan pasien yang masih dalam perawatan baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri. Data ini secara tak langsung menggambarkan seberapa berat beban yang ditanggung oleh sebuah sistem pelayanan kesehatan.

Kemarin, data menunjukkan bahwa angka kasus aktif di Indonesia mencapai 443.473 orang, yang menjadikan Indonesia menjadi negara dengan kasus aktif kelima terbanyak di dunia.

Salah satu yang menjadi penyebab tingginya kasus Covid-19 adalah tes yang semakin masif. Sejak awal Juli, tes selalu berada di atas 100.000 per hari. Ini merupakan rekor tersendiri bagi Indonesia.

Dengan semakin banyak orang yang diuji, maka kemungkinan untuk menemukan kasus positif semakin besar. Kasus positif yang selama ini tersembunyi kini terungkap agar bisa mendapatkan penanganan.

Rasio kasus positif berbanding jumlah tes (positivity rate) akhirnya melambung. Pada 12 Juli lalu, positivity rate Indonesia ada di 26,2%, yang menandakan setidaknya satu dari empat orang yang dites konfirmasi positif terkena virus.

Separah-parahnya India, belum pernah positivity rate Negeri Bollywood setinggi Indonesia, yaitu maksimal di kisaran 22%. Padahal, jumlah tes di India bukan main-main yaitu satu atau dua juta tes dalam sehari.

Indonesia kini menjadi negara dengan pertambahan kasus tertinggi di seluruh dunia, berdasarkan data Worldometer. Hingga hari ini, total konfirmasi kasus positif di tanah air mencapai 2,67 juta.

Dengan data-data di atas, bukan tidak mungkin pemerintah akan kembali memperpanjang pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang sudah dimulai sejak 3 hingga 20 Juli mendatang.

Halaman Selanjutnya >>> PPKM Darurat Bakal Diperpanjang?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa pemerintah sudah menyiapkan skenario perpanjangan PPPKM Darurat hingga enam minggu ke depan seiring dengan keberadaan mutasi varian baru delta yang ganas.

Skenario tersebut terungkap dalam bahan paparan bendahara negara dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada awal pekan ini.

"PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," demikian tertulis dalam bahan paparan Sri Mulyani, seperti dikutip Kamis (15/7/2021).

Perlu digarisbawahi perpanjangan PPKM Darurat baru dilakukan apabila risiko pandemi Covid-19 masih tinggi. Hingga saat ini, belum ada keputusan konkret apakah PPKM Darurat diperpanjang atau tidak.

Namun, perkembangan kasus Covid-19 di hari -hari terakhir memang sudah cukup mengkhawatirkan. Meskipun PPKM darurat telah dilakukan, kenaikan kasus Covid-19 justru bertambah secara signifikkan.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menilai jumlah penularan kasus di Indonesia masih akan terus naik. Proyeksi ini melihat keputusan pemerintah yang masih memperbolehkan para pekerja di sektor esensial.

"Setelah divaksin jadi permisif. Ini juga harus hati-hati. Karena kedisiplinan dan kejenuhan masyarakat sehingga tingkat penanganan Covid belum mampu mengikuti kecepatan penularan, justru penularan harus terjadi," jelas Hermawan.

Dengan situasi tersebut, bukan tidak mungkin PPKM darurat akan diperpanjang kembali. Namun, pemerintah menyatakan bisa saja PPKM darurat tidak diperpanjang dengan satu syarat.

"Jika kondisi belum cukup terkendali, maka perpanjangan. Maupun penerapan kebijakan lain bukanlah hal yang tak mungkin dilakukan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular