Fenomena Orang Kaya RI Jual Harley sampai Rumah

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 July 2021 08:30
Harley Davidson Breakout 2020 Rp 780.000.000 (Olx via Alvin Teguh)
Foto: Harley Davidson Breakout 2020 Rp 780.000.000 (Olx via Alvin Teguh)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 yang telah berjalan sekitar 1,5 tahun ini berdampak hebat pada semua kalangan masyarakat, tak terkecuali orang kaya sekalipun. Hal ini terlihat dari banyak orang kaya di DKI Jakarta yang menjual aset-aset mereka, mulai dari motor gede (moge) Harley Davidson hingga properti apartemen dan rumah mewah di sejumlah daerah elite seperti Menteng, Pondok Indah, hingga Kelapa Gading.

Pegiat komunitas moge, Munawar Chalil yang juga Group Editor in Chief Carvaganza mengakui hampir setiap hari di grup-grup WhatsApp bermunculan dari sesama relasi komunitas moge yang menawarkan barang kesayangannya dijual.

"Ini nyata, Harley banyak yang dijual, setiap hari di WA grup, banyak yang for sale, mungkin ada yang butuh uang, mereka butuh hidupkan karyawan dan keluarga juga," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/7/2021).

Pilihan itu bisa jadi tidak lepas karena sulitnya mobilitas saat ini. Jangankan pergi touring ke daerah lain bersama rekan satu hobi, untuk keluar rumah saja terasa mencekam. Oleh karena itu, banyak yang menjualnya di marketplace.

Berdasarkan penelusuran online di OLX, tidak sedikit yang menjualnya di bawah harga pasaran agar bisa lebih cepat terjual, bahkan pemilik berani menjual di kisaran Rp 100 jutaan. Bukan tidak mungkin harganya bisa kembali turun jika calon pembeli berani menawar dan menebusnya.

Berikut beberapa Harley Davidson dengan harga mulai dari Rp 100 jutaan:

Harley Davidson Roadster 2008 (Custom Chopper HD) - Rp 139 juta

Harley Davidson Sportster 1994 - Rp 145 juta

Harley Davidson Roadster 2004 - Rp 145 juta

Harley Davidson Softail 1996 (Road King Baggers) - Rp. 180 juta

Harley Davidson Dyna 2003 - Rp 185 juta

Harley Davidson Ultra Classic 2000 - Rp 185 juta

Harley Davidson Softail 1996 (Custom) Rp 185 juta

Halaman Selanjutnya >> Obral Rumah Mewah Hingga Gudang

Tidak hanya aset bergerak, aset rumah tapak pun menjadi sasaran para pemiliknya untuk dijual. Sejumlah rumah yang dijual itu berada di kawasan elite seperti Menteng, Pondok Indah, hingga Kelapa Gading.

Ketua DPC Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Jakarta Utara Jopie Hori mengatakan, banyak pemilik rumah di kawasan elite di DKI Jakarta kini memutuskan untuk menjualnya karena faktor kendala usaha mereka tidak maju, ada yang memasuki usia pensiun, dan sebagainya.

"Latar belakang kalangan atas mulai mau melepas properti di kawasan elite misalnya karena usahanya nggak maju, jadi mau bayar kewajiban utang di bank yang lainnya. Kemudian ada juga yang sudah memasuki usia pensiun," kata Ketua DPC AREBI Jakarta Utara Jopie Hori kepada CNBC Indonesia, Senin (12/7/21).

Namun, ada juga yang menjual rumah elite untuk memilih punya rumah lebih kecil. Pasalnya, pemilik rumah hanya tinggal berdua dengan asisten rumah tangga, sementara anak-anaknya memilih tidak pulang ke Indonesia dan menetap di luar negeri.

Kondisi tersebut banyak dialami oleh orang kaya di kawasan Jakarta elite. Di Jakarta utara misalnya mengarah pada wilayah yang berbatasan dengan laut seperti Pluit hingga Pantai Indak Kapuk. Saat pandemi, tren penawaran ini makin banyak, sehingga berdampak pada suplai yang tinggi dan imbasnya harga turun.

"Penurunan harga di kawasan Kelapa Gading, Sunter, Muara Karang, Pluit, Pantai Indah Kapuk (PIK) yaitu kisaran 10% sampai 15% atau maksimal di 20%. Ada yang jual murah sampai 20% penurunan tapi tidak menjadi patokan harga secara keseluruhan. Ketika properti tersebut dijual sangat murah, karena rumah warisan yang mau dibagi kepada saudara yang lain," sebut Jopie.

Selain di Jakarta Utara, kondisi serupa juga terjadi di wilayah lainnya semisal Jakarta Selatan. Beberapa pemilik rumah menjual karena adanya desakan untuk membagi hasil penjualan untuk warisan, dan faktor lainnya.

Ketua DPC Arebi Jakarta Timur Lia Kristianti mengatakan, selain hunian atau rumah tapak, banyak properti lain juga dijual seperti apartemen, gudang hingga eks pabrik.

"Selain hunian atau rumah tapak, jenis properti yang banyak dijual di saat pandemi seperti saat ini adalah apartemen, gudang, hingga eks pabrik," kata Ketua DPC AREBI Jakarta Timur Lia Kristianti kepada CNBC Indonesia, Senin (12/7/21).

Namun, selain aset-aset itu, ada juga properti yang dijual seperti tanah hingga lahan kavling. Biasanya para penjual sedang butuh uang, untuk menutup kebutuhan kewajiban pada bank hingga pekerja.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Parah, Orang Tajir di Menteng Juga Obral Rumah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular