
Pengembang Perumahan Curhat ke DPR, Ngaku Ketakutan-Kritik Program Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha pengembang perumahan mengaku resah terhadap sikap pemerintah yang dinilai tidak mendukung kerja para pengembang untuk mensukseskan beberapa program pemerintah di bidang perumahan.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Rabu (19/3/2025), Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Realestat Indonesia (DPP REI) Joko Suranto mengatakan, keresahan pelaku pengembang terjadi karena beberapa hal seperti pemerintah yang tidak fokus lagi dalam menyukseskan Program 3 Juta Rumah. Mulai dari kontroversi rumah gratis, bahkan tidak ada perlindungan untuk para pengembang.
"Kami sebagai pelaku pengembang, merasa kehilangan bapak, kemarin-kemarin kita punya KemenPUPR itu nggak pernah bikin problem. Ternyata saat ini kita banyak problem. Sehingga kita merasa tidak adanya perlindungan. Kemudian pelaku pengembang merasa ketakutan akan kepastian usaha mereka. Yang ketiga yakni tidak nyaman dalam berusaha, dicurigai, dikambinghitamkan, bahkan diintimidasi," kata Joko, dikutip Kamis (20/3/2025).
Bahkan, dia menilai, pemerintah sedang tak fokus lagi mengurusi program 3 juta rumah. Sebab, kata Joko, pemerintah tengah disibukkan urusan dan program lain.
Di sisi lain, dalam rapat tersebut, Joko mengapresiasi dibentuknya Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
"Setelah adanya Kementerian PKP, kami sangat happy. Bahkan, tiga bulan ini kami bekerja sama dengan Satgas Perumahan untuk belanja masalah," ujarnya.
Ke depan, REI optimistis properti akan semakin berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kami melihat properti punya kesempatan besar untuk memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan ini semuanya berdasarkan ekosistem yang ada sudah terbentuk," pungkas Joko.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 6 Kota dengan Kenaikan Harga Rumah Tertinggi
