Bea Cukai Error, Barang-Sayuran 'Menggunung' di Pelabuhan!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 14/07/2021 17:55 WIB
Foto: REUTERS/Darren Whiteside

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha menyampaikan bahwa sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan bermasalah sejak beberapa waktu. Sistem pengiriman dan penerimaan barang pun menjadi terganggu akibat kondisi tersebut. Apalagi ada tambahan biaya besar yang menjadi tanggungan pelaku usaha saat sistem error.

"Para importir buah-buahan dan sayuran segar sangat terdampak yang akibatnya menambah biaya-biaya penumpukan, listrik untuk pendingin kontainer yang biaya rata-rata Rp 2.1 juta/ kontainer 40 feet untuk 3 hari pertama sejak tiba," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Indonesia (Aseibsindo) Hendra Juwono kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/7/21).

Selain itu, ada juga tanggungan tambahan progressive charge di hari keempat sampai kontainer keluar pelabuhan. Beban tersebut harus menjadi tanggungan pelaku usaha, termasuk biaya tanggungan importir dari yang perusahaan pelayaran saat kargo masih berada di dalam kontainer


"Dan akan ada biaya extra demurrage charges dari penyewaan kontainer-kontainer pula. Eksportir mana mau tahu, jadi semuanya biaya dan risiko otomatis ditanggung oleh importir-importirnya," kata Hendra.

Barang di pelabuhan pun menumpuk menggunung. Untuk buah dan sayur, jika terlalu lama menumpuk maka bisa menimbulkan kerugian yang lebih besar. Seperti diketahui, beberapa jenis sayuran hanya bisa bertahan dalam hitungan hari.

"Belum lagi menaiki risiko penurunan kualitas. Iya bisa layu dan sampai terjadi pembusukan," sebut Hendra.

Sistem aplikasi pelayanan kepabeanan milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) tidak bisa digunakan. Ini terjadi di semua pelabuhan di tanah air.

"Semua pelabuhan laut dan udara," ungkap Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC Syarif Hidayat kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/7/2021).


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Serang Pelabuhan Yaman, Houthi Ancam Balasan