
Kadin: Insentif Percuma, Bila Krisis Kesehatan Belum Teratasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menegaskan percuma berbagai macam insentif diberikan jika tak bisa fokus mengatasi kesehatan.
"Konteks kesehatan tak bisa diatasi, percuma insentif apapun. Kesehatan jadi majority. Untuk bangkitkan ekonomi harus sehat. Sekarang harus fokus kepada penyelesaian kesehatan," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (14/7/2021).
Dia menambahkan, jika tidak bisa menang melawan pandemi, maka perputaran roda ekonomi akan sulit. Sehingga dalam hal ini, dia lebih condong bagaimana vaksinasi dilakukan. Kemudian, di masa-masa krisis bagaimana kebutuhan oksigen dan RS darurat.
"Bahwa ini butuh perjuangan. Jadi disiplin apa yang ada. Bicara stimulus akan sulit kalau tak bisa menyelesaikan kesehatan. Fokus utama sekarang, bagaimana ke kesehatan bagaimana ke depan insetif apa yang bisa dilakukan," tuturnya.
Dia juga mengatakan bagaimana dampak pandemi terhadap dunia usaha. terlebih lagi dengan berlakunya PPKM Darurat.
"Kalau bicara per hari ini paling berat tak hanya pegusaha besar tapi UMKM. Saat ini contohnya penjualan makanan, hotel, hal-hal sedemikian rupa. Ini adalah bisnis-bisnis dinaungi SME's berdapak," ujarnya.
Meski ada industri yang terdampak sepeti yang dicontohkannya, namun ada pula industri yang justru moncer saat pandemi. Misalnya saja bisnis pendidikan, pertanian. Belum lagi pertambagan yang terpantau harga komoditi batu bara saat ini mengalami kenaikan cukup tinggi.
"Ada the winning ada the losing. Namun secara menyeluruh, semua terdampak," pungkasnya.
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arsjad Rasjid Bakal Akhiri Dualisme Kadin