Tentang Klaim Luhut Covid-19 Terkendali, Apa Kata Pakar?
Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan klaim penanganan covid-19 di tanah air terkendali pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli yang lalu. Apa benar?
Sampai hari ke-11 PPKM Darurat, tren penyebaran kasus covid tidak turun. Bahkan cenderung naik. Dalam dua hari terakhir, kasus covid bertambah di atas 40 ribu per hari. Kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya juga semakin sesak.
Hal ini juga menjadi keheranan bagi Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman. Penambahan kasus yang signifikan menurutnya harus menjadi perhatian pemerintah, bahwa ada yang harus dievaluasi dari kebijakan tersebut.
Dicky memperkirakan kondisi sekarang belum masuk ke level yang paling buruk. Peningkatan penambahan kasus masih akan berlangsung sampai akhir Juli mendatang.
"Kita masih menuju puncak sampai akhir Juli ini dan masih berlanjut," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/7/2021)
Penyebabnya memang tidak lepas dari masih terbukanya mobilitas di tengah masyarakat. Banyak tempat bahkan justru tidak patuh dalam pelaksanaan PPKM Darurat. Pemerintah, menurutnya harus lebih fokus dalam implementasinya.
"PPKM Darurat ini dilakukan benar-benar saja terus. 3T sampai minimal 500.000 dengan semua daerah meningkatkan, kemudian ada pembatasan dan kunjungan rumah, itu akan mengurangi ledakan kasus yang besar dan akan mempercepat terjadinya puncak atau jadi lebih cepat landainya. Tapi tidak bisa cepat-cepat juga, butuh 2-3 minggu," paparnya.
Pandangan senada juga diungkapkan oleh Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra. Menurutnya pemerintah harus sadar, vaksinasi justru membuat masyarakat kini lebih lengah karena dianggap kebal dari covid.
"Ada euforia vaksin. Vaksinasi itu walaupun ada harapan upaya pencegahan, tapi vaksin ini menyebabkan orang lebih abai, setelah divaksin jadi permisif, itu juga harus hati-hati," ungkap Hermawan dihubungi terpisah.
Keduanya sepakat apabila PPKM Darurat diperpanjang dalam rentang waktu yang sama serta diimbangi dengan evaluasi menyeluruh dalam implementasi. Meskipun kebijakan yang lebih baik adalah lockdown secara daerah atau pulau.
"Memang perlu upaya luar biasa sebenarnya, kami di awal merekomendasikan lockdown adalah langkah yang tepat, tapi keputusan sudah diambil pemrintah," terang Hermawan.
Dicky memperkirakan kondisi seperti sebelum Lebaran baru bisa dirasakan pada Oktober mendatang. Dengan asumsi kebijakan berjalan sesuai yang diharapkan.
"Akan melandai kalau intervensinya seperti ini, baru di akhir September seperti yang kemaren itu, awal Oktober biasa lagi 5 ribuan dan angka kesakitan dan kematiannya akan banyak sekali," pungkasnya.
(mij/mij)