
Walau Pandemi, Jumlah Orang Kaya di Indonesia Nambah Banyak!

Awal tahun ini, organisasi nirlaba Oxfam juga telah memperingatkan soal peningkatan ketimpangan gara-gara pandemi. Oxfam mencatat 1.000 orang terkaya di dunia berhasil memperoleh kekayaan mereka yang sempat hilang hanya dalam waktu sembilan bulan. Sementara bagi orang-orang miskin, angka kemiskinan naik ke level di mana kemajuan selama 10 tahun terakhir seakan tidak ada artinya.
"Bagi orang-orang kaya, resesi sudah selesai. Gabungan kekayaan 10 orang terkaya di dunia naik US$ 500 miliar sejak pandemi dimulai. Uang sebanyak ini cukup untuk membayar vaksin bagi seluruh umat manusia di bumi," sebut laporan berjudul The Inequality Virus tersebut.
Pandemi virus corona, menurut kajian Oxfam, membuat ketimpangan semakin dalam di banyak negara secara bersamaan. Saat orang-orang terkaya hanya butuh sembilan bulan untuk bangkit, orang miskin perlu waktu 14 kali lebih lama dari itu.
Pada Desember 2020, Oxfam memperkirakan kekayaan orang-orang paling tajir di kolong atmosfer mencapai US$ 11,95 triliun. Uang yang setara dengan total belanja stimulus fiskal di negara-negara G20.
"Ketimpangan ekstrem bukan tidak bisa dhindari, ini hanya soal pilihan kebijakan. Pemerintah di seluruh dunia harus berpihak kepada kesetaraan, ekonomi yang inklusif dan bisa mengakhiri lingkaran kemiskinan.
"Upaya melawan ketimpagan harus tercemin dalam belanja pemulihan ekonomi. Pemerintah harus memastikan semua orang bisa mendapatkan vaksin. Pemerintah juga wajib memberikan bantuan kepada mereka yang kehilangan pekerjaan karena pandemi. Ini bukan hanya kebijakan sesaat, tetapi harus menjadi sebuah new normal agar pemulihan ekonom bisa dinikmati semua orang, bukan hanya mereka yang punya previlese," jelas Gabrielle Bucher, Direktur Eksekutif Oxfam International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)