Internasional

Thailand Lockdown, Bangkok & 9 Provinsi Dikunci

Khairun Alfi Syahri MJ, CNBC Indonesia
12 July 2021 17:10
Locals wait in line overnight for free coronavirus testing at Wat Phra Si Mahathat temple in Bangkok, Thailand, Friday, July 9, 2021. Faced with rapidly rising numbers of new coronavirus infections and growing concern over the proliferation of the highly contagious delta variant, major Asia-Pacific cities implemented new restrictions Friday in the hope of reversing the trend before health care systems are overwhelmed. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Foto: AP/Sakchai Lalit

Jakarta, CNBC Indonesia- Thailand melakukan penguncian guna menekan laju penyebaran virus Covid-19 di ibu kota Bangkok dan sembilan provinsi mulai Senin (12/7/2021). Warga diminta tetap di rumah selama dua minggu ke depan.

Pemerintah mengambil kebijakan mulai dari penutupan mal, pemberlakuan jam malam serta pembatasan interaksi antar masyarakat. Pergerakan transportasi umum seperti bus dan penerbangan juga ditangguhkan sementara.

Thai AirAsia misalnya telah menangguhkan semua penerbangan domestik hingga 31 Juli. Sementara anak perusahaan Bangkok Airways dan Thai Airways Thai Smile akan melakukan pengurangan penerbangan domestik.

Bukan hanya itu, mengutp Reuters, pemerintah juga mendirikan 145 pos pemeriksaan di provinsi yang beresiko tinggi. Perjalan lokal yang dianggap tidak terlalu mendesak diminta tidak dilakukan.

Hal ini dilakukan pasca meningkatnya kasus dan kematian akibat Covid-19. Senin, Negeri Gajah Putih mencatatkan sebanyak 8.656 kasus baru dengan 80 pasien meninggal.

Ini membuat total kasus menjadi 345.027 orang dengan angka kematian sebanyak 2.791 orang. Sebagian besar virus Covid-19 yang mewabah di Thailand dipicu varian Alpha (strain yang pertama kali ditemukan di Inggris) dan Delta (strain yang pertama kali ditemukan di India).

Sementara itu, di laman yang sama, Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul mengatakan Thailand akan segera menyuntikkan vaksin booster ke tenaga kesehatan. Vaksin AstraZeneca akan diberikan sebagai suntikan kedua kepada tenaga medis yang sudah mendapat suntikan pertama vaksin Sinovac.

Ini merupakan pertama kalinya penggabungan dilakukan antara vaksin China dan vaksin Barat. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian corona baru.

"Ini untuk meningkatkan proteksi terhadap varian Delta dan membangun kekebalan tingkat tinggi terhadap penyakit tersebut," kata Anutin.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Thailand Rusuh, Ratusan Orang Turun ke Jalan-jalan Bangkok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular