Internasional

Alert! Vietnam Lockdown Lagi, 1,23 Juta Orang Dikunci

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
12 July 2021 09:25
People ride motorcycles in Hanoi, Vietnam Monday, May 31, 2021. Vietnam plans to test all 9 million people in its largest city for the coronavirus and imposed more restrictions Monday to deal with a growing COVID-19 outbreak. (AP Photo/Hau Dinh)
Foto: AP/Hau Dinh

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Vietnam memutuskan untuk membuat langkah penguncian baru di wilayah kota Can Tho dimulai pada Senin (12/7/2021). Kebijakan ini diambil setelah kota itu menemukan lonjakkan kasus.

Mengutip Straits Times, kota yang terletak di Delta Sungai Mekong itu sudah menemukan setidaknya tujuh kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir.

"Kota berpenduduk 1,23 juta orang di ujung selatan negeri itu telah melaporkan tujuh infeksi selama seminggu terakhir," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (11/7/2021).

Penguncian ini menambah daftar penguncian yang dibuat pemerintah Vietnam terhadap beberapa wilayah di negaranya. Sebelumnya penguncian juga dilakukan di kota Ho Chi Minh setelah kota dagang itu menyumbang banyak kasus dalam penambahan infeksi nasional selama gelombang baru corona (Covid-19) terjadi.

"Untuk mengendalikan pandemi Covid-19 dengan cepat, Kota Ho Chi Minh bertekad untuk lebih memperketat pembatasan," ujar Wali Nguyen Thanh, Kamis (8/7/2021).

Selama pemberlakuan lockdown masyarakat diizinkan keluar rumah hanya untuk membeli makanan serta obat-obatan. Selain dari itu pemerintah mengharuskan warganya agar tetap di rumah.

Sejauh ini Vietnam telah melakukan vaksinasi sebanyak 4 juta dosis vaksin Covid-19 untuk masyarakatnya. Selain itu Vietnam juga sedang mengembangkan Vaksin Covid-19 dan memesan jutaan dosis vaksin dari Amerika Serikat.

Pada Minggu,Kementerian kesehatan melaporkan rekor baru infeksi harian dengan menemukan 1.953 infeksi baru. Secara kumulatif, Vietnam sendiri telah mencatat total 29.816 infeksi dan 116 kematian sejak pandemi melanda.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahaya! Dunia Terancam Kurang Ngopi, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular