Perangi Ledakan Covid-19, RI Panggil Pulang Dokter Diaspora

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 July 2021 18:20
Sejumlah tenaga medis bertepuk tangan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis, 12/11. Tepuk tangan dilakukan untuk mengapresiasi para tenaga kesehatan di Hari Kesehatan Nasional. Hari Kesehatan Nasional yang ke-56 yang biasa diperingati setiap tanggal 12 November. Durasi 56 detik merujuk pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56.Tepuk tangan itu diikuti oleh sejumlah petugas tenaga medis, Dokter, Perawat, TNI, Relawan Covid-19. Tepuk tangan 56 detik ini diimbau untuk dilakukan serentak pukul 12.00 WIB siang nanti. Kemenkes juga mengimbau momen tepuk tangan 56 menit itu diunggah di media sosial dan dilengkapi sejumlah tagar, di antaranya #gerakan56detik, #HKN56, hingga #terimakasihnakes. Dilihat di Twitter per pukul 08.00 WIB pagi ini, tagar #gerakan56detik telah memuncaki trending topic nasional. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi tenaga kesehatan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketersediaan tenaga kesehatan (nakes) selama pandemiĀ Covid-19 memang menjadi salah satu PR besar. Untuk itu pemerintah melakukan beberapa hal, termasuk memanggil para dokter diaspora.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi dalam konferensi pers terkait PPKM Darurat virtual pada, Minggu (11/7/2021).

Dia mengatakan Koordinator PPKM Darurat Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan telah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim untuk pelibatan mahasiswa tingkat akhir dalam penanganan pandemi Covid-19. Selain dari dokter dalam negeri, dibuka juga kesempatan bagi dokter diaspora untuk bisa mengabdi pada tanah air.

"Untuk itu bagi warga diaspora di seluruh dunia, Indonesia memanggil bakti dan sumbangsih anda sesama saudara sebangsa kami nantikan," kata Dedy, dikutip kanal Youtube FMB9ID_IKP, Minggu (11/7/2021).



Dedy juga mengatakan jajaran pemerintah telah melakukan rapat koordinasi PPKM Darurat dengan Kapuskes TNI dan Kaspusdokes Polri. Rapat dilakukan sebagai cara mencermati kasus Covid-19 dan menentukan antisipasi pada kasus harian yang terus meninggi.

Selain itu, dia menjelaskan jika pemerintah melakukan sejumlah langkah terkait perawatan pasien Covid-19 selama pandemi. Misalnya melakukan konversi tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19. Pemerintah menargetkan konversi tempat tidur itu mencapai 40%.

Dedy mengatakan Kementerian PUPR membantu melakukan peningkatan dan fasilitas di rumah sakit tersebut agar bisa mempercepat konversi.

Pemerintah juga mengubah sejumlah sarana untuk dijadikan rumah sakit lapangan atau darurat. Dedy menjelaskan sarana itu mulai dari rusun, wisma, asrama haji dan asrama TNI/Polri.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular