
Kang Emil Buka-bukaan Kondisi Terbaru Covid-19 di Jabar

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan pihaknya telah menurunkan mobilitas masyarakat hingga 25% dari target 30% yang ditetapkan pemerintah. Adanya penurunan mobilitas ini diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan kasus aktif yang ada di provinsi tersebut.
Saat ini tingkat keterisian tempat tidur (Bed occupancy ratio/BOR) di Jawa Barat pun sudah turun ke angka 88% setelah sebelumnya sempat menyentuh 91%. Meski demikian masih belum bisa dipastikan apakah penurunan BOR karena kasus sudah menurun atau hanya fluktuasi sementara.
Dia juga mengungkapkan banyak menertibkan perusahaan di masa PPKM Darurat terutama dalam hal kategorisasi esensial atau non esensial.
"Kami lakukan sidak ke berbagai industri, dan sudah banyak yang kami di denda terkait sektor esensial atau tidak ini. Kemarin di daerah Garut, karena dia 100% mengerjakan sepatu padahal itu tidak termasuk kategori esensial. Banyak yang viral-viral dalam skala kemasyarakatan itu kami edukasi dengan baik," kata Ridwan Kamil dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (9/7/2021).
Untuk rumah sakit, saat ini sudah 36% tempat tidur di rumah sakit dikonversi untuk rawatan Covid-19 dan akan dilakukan hingga 40%. Jika nantinya lonjakan kasus masih terus terjadi, maka jumlah tempat tidur yang akan dikonversi sebanyak 60%.
"Pekan depan kami akan naikan konversinya 40% dan bisa kami mentokan 60% rumah sakit Jabar untuk covid. Kalau sudah mentok dan kasus masih bertambah baru kami masuk ke skenario RS darurat," kata dia.
Saat ini Pemprov Jabar juga melakukan perbaikan pada penyediaan oksigen dengan membuka posko, sehingga Rumah Sakit tidak lagi panik karena kekurangan oksigen. Ridwan juga mengatakan untuk pasien yang melakukan isolasi mandiri, disediakan layanan telemedicine di aplikasi Pikobar yang menyediakan 13 dokter.
"Sudah dua hari dibuka layanan ini langsung yang masuk ada 11 ribu pertanyaan," ujar dia.
Saat ini dia pun menggeser anggaran infrastruktur untuk penanganan Covid-19. Ada 11 proyek yang dihentikan senilai Rp 140 miliar yang dialihkan untuk obat dan suplemen gratis bagi masyarakat yang melakukan isolasi sendiri.
"Harapannya dengan mobilitas menurun, rumah sakit terkendali dan itulah kondisi Jabar hari ini. Saya optimis 7-14 hari kasus bisa turun lagi, mudah-mudahan tren turun BOR rumah sakit ini konsisten," ujar Kang Emil.
Hingga Kamis (8/7/2021) jumlah kasus di Jawa Barat mencapai 432.978 orang, dengan tambahan 7.772 kasus dalam satu hari. Sementara itu pasien sembuh bertambah 3.259 sehingga totanya 343.671 orang. Kemudian kasus meninggal bertambah 136 orang dalam satu hari sehingga totalnya 5.848 orang.
Dengan kondisi ini maka jumlah kasus aktif di Jawa Barat atau pasien yang membutuhkan perawatan mencapai 83.459 orang.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi Covid-19 Bikin Anggaran Jabar Minus Rp 5 T