Kasus Covid Tak Turun, PPKM Darurat Kayaknya Diperpanjang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Penambahan Kasus Covid-19 di tanah air terus melonjak. Lantas, akankah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat akan diperpanjang?
Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi mengatakan, PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021 kemungkinan besar efektif menurunkan mobilitas masyarakat. Namun, tidak menjamin angka penurunan kasus positif Covid-19 akan menurun.
Berkaca dari pengalaman kenaikan kasus Covid-19 pada bulan Januari 2021, kata Dendi dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk bisa menurunkan kasus Covid-19 ke level 'normal' 5.000 hingga 6.000 kasus per hari.
"Lebih dari itu, penerapan PPKM Darurat ini kemungkinan besar diperpanjang jika tidak terjadi penurunan kasus positif harian Covid-19 secara signifikan," jelas Dendi dalam siaran resminya Kamis (8/7/2021).
Seperti diketahui, pada hari ini, Kamis (8/7/2021), pasien positif Covid-19 bertambah 38.391 orang. Penambahan ini kembali menembus rekor kasus baru Covid-19 setelah kemarin. Dengan begitu total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 2.417.788 orang.
Kabar baiknya, ada 21.185 pasien yang sembuh hari ini sehingga totalnya menjadi 1.994.573 orang. Sayangnya, jumlah orang yang meninggal akibat virus ini pun semakin bertambah terutama di tengah kekhawatiran penuhnya sejumlah rumah sakit.
Kemenkes mencatat ada 852 kasus kematian baru, sehingga totalnya 63.760 orang. Kemarin RI juga mencatatkan rekor kematian tertinggi lebih dari 1.000 orang.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku telah menyiapkan skenario terburuk jika pandemi Covid-19 di Indonesia semakin ganas. bahkan, jika kasus positif menyentuh 70 ribu kasus per hari.
"Kita sudah hitung worst case, lebih dari 40 ribu bagaimana suplai oksigen, obat, rumah sakit, semua sudah kami hitung," tegas Luhut, seperti dikutip Kamis (8/7/2021).
Sebagai antisipasi, pemerintah akan menyiapkan Asrama Haji di Pondok Gede pasien covid-19 yang tidak tertampung di beberapa rumah sakit besar seperti RS Wisma Atlet.
Asrama Haji dalam kondisi layak dan sudah dicek langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Luhut mengatakan kapasitasnya bisa untuk 800 pasien.
Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah membuat skenario jika PPKM Darurat diperpanjang hingga satu bulan. Hal ini dilakukan Sri Mulyani dalam memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2021.
Sri Mulyani menjelaskan, PPKM darurat yang akan berlangsung pada 3-20 Juli 2021, dampaknya akan sama seperti saat adanya lonjakan kasus Covid-19 pada Februari-Maret 2021.
Oleh karena itu, Sri Mulyani belum bisa memastikan berapa target yang bisa terealisasi pada pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2021. Karena hal tersebut tergantung dari pelaksanaan PPKM Darurat ini.
"Memang ada potensi outlook mengalami pelemahan dari yang tadinya kita proyeksikan 6,5%. Berapa? Ya tergantung nanti kita lihat berapa lama PPKM-nya ini jalan," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers, dikutip Kamis (8/7/2021).
Sri Mulyani bahkan menyebut bisa saja PPKM Darurat dilakukan selama satu bulan, apabila lonjakan kasus Covid-19 tidak juga melandai.
"Kalau hanya dua minggu dan efektif (mengurangi lonjakan kasus) maka dampaknya barangkali relatif bisa terbatas. Namun, kalau tidak dan panjang, bisa satu bulan pengaruhnya cukup signifikan terutama pada level konsumsi," ujarnya.
"Karena kalau konsumsi turun, growthnya karena ada PPKM, maka ini akan mempengaruhi outlook dari growth. Jadi untuk Kuartal III kita lihat dulu nanti perkembangan dari PPKM Darurat ini," kata Sri Mulyani melanjutkan.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid-19 Melonjak, Jokowi: Jangan Disikapi Berlebihan
