Rumah Elite Diobral Sampai Brompton Hancur-Hancuran, Ada Apa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 July 2021 07:40
Rumah Elite (Detikcom)
Foto: Rumah Elite (Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini ada fenomena menarik soal kondisi kelas ekonomi menengah atas perkotaan seperti Jakarta. Saat pandemi makin menggila, ada fenomena orang-orang kaya mengobral rumah mewahnya di kawasan elite. Saat bersamaan  tren harga sepeda 'kelas atas' seperti Brompton juga sedang hancur-hancuran.

Hal ini memunculkan pertanyaan, sebenarnya apa yang sedang terjadi saat ini pada orang-orang kaya kala pandemi sedang menggila terutama di kota besar seperti Jakarta?

Ada indikasi bahwa banyak orang kaya yang mulai 'angkat tangan' dengan menjual aset rumahnya demi menutupi kebutuhan lain seperti bisnis karena hantaman pandemi.

"Mereka banyak yang coba liquid-kan aset, artinya mereka butuh duit saat ini, ini bukan waktu yang tepat untuk menjual aset, karena ekonomi dan harga lagi turun, kecuali sudah kepepet," kata Wakil Direktur INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Eko Listyanto kepada CNBC Indonesia.

Pemilik aset kawasan elite lebih mudah menjual karena biasanya aset yang dilego bukan satu-satunya yang menjadi miliknya, tapi justru tidak ditempati. Sebagian pemilik membeli dengan maksud investasi jangka panjang dan berharap adanya kenaikan hingga berkali-kali lipat. Namun, ketika terdesak, maka mengobral rumah dengan harga miring jadi jalan keluar.

"Misal cadangan di perusahaan sudah digunakan, kemudian tetap turun juga, sudah minta restrukturisasi ke bank, tapi restrukturisasi bukan berarti 0, biasanya pilih bayar bunga atau pokoknya dulu, tetap harus ada cash, aliran uang ke bank, nggak henti 100%. Proses itu menuntut orang-orang kaya di sekitar Menteng, Pondok Indah terpaksa harus mencairkan asetnya meski dengan harga di bawah," sebut Eko.

Halaman Selanjutnya >> Harga Sepeda Brompton 'Hancur-Hancuran'

Suka tidak suka, pamor sepeda seharga puluhan juta rupiah macam Brompton kini sudah berakhir.  Gorengan harga sepeda lipat Brompton akhirnya selesai sejalan redanya booming sepeda, khususnya sepeda lipat.

Saat ini harga sepeda lipat Brompton baru maupun bekas, turun tajam. Di toko-toko online, kini juga sudah banyak yang dijual, ditawarkan oleh pemiliknya, yang jelas harganya tak segila awal-awal pandemi.

Saat masih baru, harga sepeda lipat Brompton yang biasanya Rp 40-50 jutaan, kini hanya Rp 30 jutaan. "Harga baru kisaran Rp 36 juta," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo kepada CNBC Indonesia.

Padahal harga Brompton M6L Raw Lacquer misalnya, beberapa bulan lalu sempat mencapai Rp 41 juta. Namun kini harganya di kisaran Rp 37 juta.

Begitu pun dengan M6R BE Color dari semula Rp 43 juta menjadi Rp 39 juta. Sementara M6R BE Lacquer yang semula kisaran Rp 46 juta saat ini kembali ke angka Rp 42 juta.

Bagi yang punya budget kurang dan ingin tetap memiliki sepeda Brompton dengan banderol miring bisa memilih dari kategori sepeda bekas, harganya mulai Rp 20 jutaan sudah bisa bawa pulang. Saat booming sepeda tahun lalu, harga sepeda ini bekasnya di atas Rp 30-40 juta.

Berikut gambaran harga sepeda Brompton second di pasar daring:

Brompton M3L 2013 : Rp 21,5 juta

Brompton M3E 2014 : Rp 23 juta

Brompton S2E X 2016 : Rp 25 juta

Brompton M3R : Rp 26,5 juta

Brompton B75 2019 : Rp 26,5 juta

Brompton M6R Raw Lacquer 2014 : Rp 29 juta

Brompton H6RD 2020 : Rp 29 juta

Brompton M6R 2020 : Rp 29 juta


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Ini Alasan Pemerintah Bebaskan PPN Rumah Mulai Maret

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular