
Bukan Corona, Ini Ancaman Baru Negara-negara Asia Tenggara

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa negara Asia Tenggara saat ini sedang dirundung kenaikan kasus corona (Covid-19). Termasuk Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Filipina.
Namun nyatanya corona bukan menjadi satu-satunya ancaman bagi penduduk negara-negara tropis ini. Sebuah ancaman ekologis baru mulai menghantui terutama mereka yang tinggal di perkotaan.
Ancaman itu adalah ancaman penurunan tanah dan naiknya air laut yang mengakibatkan banjir rob. Kemungkinan sejumlah area bisa tenggelam.
Mengutip Channel News Asia (CNA), ini terungkap dari penelitian yang dilakukan lembaga penelitian Deltares yang berbasis di Belanda. Dengan melakukan model elevasi global menggunakan data Light Detection and Ranging (LiDAR) mereka menunjukkan angka penurunan tanah yang signifikan dan peningkatan level air laut, bahkan lebih akurat dibanding data Shuttle Radar Topography Mission (SRTM) yang lebih lazim digunakan.
"Di Indonesia, luas wilayah dengan ketinggian di bawah 2 meter di atas permukaan laut yang terdeteksi oleh LiDAR nyatanya 14 kali lipat lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya," ujar lembaga itu, dikutip Rabu (7/7/2021).
"Di Thailand, jumlahnya sekitar lima kali perkiraan SRTM, dan tujuh kali di Filipina."
Lebih lanjut, studi ini juga menjabarkan bahwa kini ada 157 juta orang yang tinggal di wilayah dengan ketinggian 2 meter saja dari permukaan laut. Jumlah ini akan meningkat secara signifikan jika permukaan laut naik dalam beberapa dekade mendatang.
Studi itu juga menjelaskan situasi ini berbahaya jika terjadi terus menerus. Bakla ada sekitar 129 juta orang akan hidup dengan risiko tinggi banjir permanen di tepi laut.
"Kami tahu jumlahnya akan tinggi, karena kami melihat tanah yang banjir dan hampir banjir di sepanjang banyak garis pantai," kata Dr Aljosja Hooijer, penulis penelitian itu.
"Menemukan dua pertiga dari tanah dan masyarakat yang paling berisiko di negara-negara tropis berkembang lebih dari yang kami harapkan," tambahnya.
Sementara itu, nyatanya tak hanya Deltares yang pernah merilis hal serupa. Organisasi Greenpeace menemukan bahwa beberapa kota di Asia seperti Bangkok, Jakarta, Manila, Taipei, Seoul, Tokyo dan Hong Kong diperkirakan menghadapi potensi kerusakan senilai US$ 724 miliar akibat ancaman banjir rob.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Bobol! 5 Negara Tetangga RI Alami Ledakan Kasus Covid