Lampu Hijau, RI Terima Impor Oksigen dari Sejumlah Negara

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 July 2021 10:25
Pekerja menata tabung oksigen di tempat pengisian oksigen PT Aneka Gas Industri, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (30/6/2021). Pemprov DKI Jakarta mengerahkan kendaraan dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau kedinasan di DKI Jakarta untuk membantu mendistribusikan oksigen ke berbagai Rumah Sakit rujukan Covid-19.  Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat sirkulasi tabung oksigen yang sempat mengalami kelangkaan beberapa hari lalu. Pantauan CNBC Indonesia beberapa truk dari perangkat daerah seperti Dishub DKI hingga SDA ikut mengantri mengambil oksigen. Antrian pengisian dilokasi tersebut juga memakan waktu lama. Salah satu sopir truk mengaku ia mengantri dari jam 7 pagi hingga pukul 15.30 belum juga bisa diangkut. Karena antrian truk yang begitu ramai. Tempat pengisian Oksigen ini melayani hingga 24 jam.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pengisian Tabung Oksigen Medical (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah membuka impor oksigen dari berbagai tempat karena kebutuhan yang sedang meningkat tajam. Walaupun selalu disebut produksi dalam negeri aman tapi impor masih dibutuhkan sebagai upaya mengisi kekosongan di beberapa wilayah.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan mengimpor tabung gas oksigen yang akan digunakan pada ruang perawatan darurat di rumah sakit. "Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian untuk mengimpor tabung yang 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di rumah sakit," kata Budi dalam RDP Komisi IX, Senin (5/7/2021).

Budi menjelaskan kebutuhan tabung oksigen karena tambahan kamar darurat di rumah sakit tidak menggunakan oksigen liquid atau cair. Sementara mayoritas rumah sakit lebih banyak yang menggunakan tabung oksigen karena tambahan kamar darurat.

Impor dari Taiwan

Impor tabung oksigen ini juga sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Perdagangan. Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi memastikan produk oksigen sudah masuk dalam list produk yang tidak dihalangi masuk ke Indonesia, sesuai permintaan Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB).

"Jadi saya pastikan oksigen ini sudah masuk list, mudah mudahan tidak ada kendala untuk pengadaanya terutama di batas negara dari luar ke Indonesia," jelasnya, Senin (5/7/2021). Luthfi juga menyebut salah satu yang sudah berjalan adalah impor dari Taiwan, walaupun belum mau membeberkan detailnya.

Impor dari Singapura

Koordinator PPKM Darurat Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan RI akan mengimpor 10 ribu konsentrator oksigen dari sejumlah negara termasuk Singapura dan China. Dijelaskan alat itu untuk memproduksi oksigen secara mandiri yang diperuntukan bagi pasien gejala ringan.

"Sudah pesan 10 ribu, sebagian datang dengan pesawat Hercules dari Singapura dan ambil dari tempat lain kalau dirasakan kuran," katanya.

Luhut mengakui sempat terjadi kekurangan oksigen medis disejumlah fasilitas layanan kesehatan. Tapi pemerintah sudah memobilisasi oksigen dari berbagai sumbei, mulai dari Morowali (Sulawesi Tengah), Cilegon (Banten), dan Batam (Kepulauan Riau). Produksi dari industri dalam negeri juga sudah 100% dialokasikan kepada sektor kesehatan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gercep! Pertamina Group Salurkan Bantuan Oksigen Untuk DIY

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular