
5 Negara Ini Putuskan Berdamai dengan Covid-19

1. Singapura
Pemerintah Singapura berencana mempersiapkan penduduknya agar dapat menghadapi Covid-19 sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan supaya kegiatan normal masyarakat dapat berjalan tanpa adanya karantina dan penguncian lanjutan.
Untuk mengimplementasikan hal itu, pemerintah Negeri Singa akan merancang sebuah roadmap berisi panduan mengenai cara-cara hidup dengan kenormalan baru. Dalam roadmap itu beberapa Menteri Singapura menyebut bahwaCovid-19 akan ditangani seperti penyakit endemik lainnya seperti flu biasa dan penyakit tangan, kaki dan mulut.
"Sudah 18 bulan sejak pandemi dimulai dan orang-orang kami lelah berperang. Semua bertanya: Kapan dan bagaimana pandemi akan berakhir?" Tulis sebuah rilis dariMenteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.
"Kabar buruknya adalah Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang. Kabar baiknya adalah mungkin untuk hidup normal dengannya di tengah-tengah kita."
Nantinya masyarakat yang terkena Covid-19 akan difokuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah sehingga tidak memberatkan beban fasilitas kesehatan. Selain itu, alat tes Covid-19 dapat diperoleh secara mudah di apotek sehingga mereka dapat memantau kondisi mereka sendiri.
Lebih lanjut, disebutkan bahwa kedepan laporan harian tentang jumlah infeksi juga akan beralih ke fokus pada hasil, seperti berapa banyak pasien yang jatuh sakit parah dan akhirnya membutuhkan perawatan intensif.
Di sisi lain, Pemerintah Singapuramenekankan bahwa aturan ini akan dikembangkan seiring dengan laju vaksinasi yang sedang digalakkan. Mengutip sumber data media Straits Times, sebanyak 5.029.006 dosis telah diberikan di Singapuraper tanggal 21 Juni lalu.
Dari jumlah itu, sebanyak 2,9 juta warga telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin sementara ada 2 juta lebih warga yang telah divaksin penuh dengan dua dosis. Angka 2 juta ini merupakan 36% dari jumlah total penerima vaksin.
Pemerintah Singapura sendiri menargetkan setidaknya sepertiga masyarakat atau 67% populasi telah menerima vaksin secara penuh pada Hari Kemerdekaan 9 Agustus mendatang.
2. Inggris
Inggris merupakan negara berikutnya yang mulai berpikir untuk hidup berdampingan dengan Covid-19. Langkah ini diambil meski Negeri Ratu Elizabeth itu masih melaporkan jumlah penambahan kasus infeksi yang cukup signifikan.
Perdana Menteri (PM) Boris Johnson menyatakan bahwa publik Inggris harus "mulai belajar hidup dengan virus ini". Masyarakat juga diminta melakukan tindakkan pencegahan "ketika menjalani hidup mereka".
"Saat kita mulai belajar hidup berdampingan dengan virus ini, kita harus tetap berhati-hati dalam menangani risiko Covid-19 dan melatih diri untuk mengambil keputusan yang menyangkut kehidupan kita," kata PM yang juga mantan Walikota London itu seperti dilansir BBC, Rabu (7/7/2021).
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pihaknya mungkin akan mencabut beberapa aturan-aturan protokol Covid. Seperti memakai masker dan menjaga jarak pada 19 Juli mendatang.
Namun langkah ini ditentang oleh para ahli kesehatan. Serikat tenaga kesehatan menyebut bahwa langkah itu merupakan langkah yang tidak masuk akal, apalagi saat ini Inggris sedang berkutat dengan varian Delta dan kasus yang masih menanjak naik.
"Masker wajah terbukti mengurangi penyebaran infeksi ini namun kami tidak mengerti mengapa (pemerintah) secara sadar ingin orang terinfeksi," ujar Ketua Dewan Perhimpunan Kesehatan Inggris, Chaand Nagpaul.
Inggris merupakansalah satu negara di Eropa dengan kasus corona dan kematian tertinggi. Per Selasa (6/7/2021) negara pulau itu mencatatkan 4,93 kasus Covid dan 128 ribu lebih kematian.
Halaman 3>>
(sef/sef)