Harga Minyak Capai Rekor Tertinggi dalam Tiga Tahun Terakhir
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 July 2021 20:44
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak berada dalam level tertinggi dalam tiga tahun terakhir pada Selasa (6/7/2021). Kenaikan ini setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC gagal mencapai kesepakatan dengan Uni Emirat Arab pekan lalu.
Ini mendorong harga minyak Brent naik hingga US$ 77,66 atau level tertinggi sejak Oktober 2018. Sementara minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik ke level tertinggi sejak akhir 2014 di US$ 76,90 per barel.
Harga minyak sendiri naik sekitar 50% tahun ini dan lebih dari 385% sejak kemerosotan akibat pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu.
"Tanpa suntikan beberapa barel minyak tambahan dalam beberapa minggu mendatang, mengingat ketatnya pasar, Brent mungkin melewati ambang USD 80/bbl," kata analis UniCredit, dikutip dari Reuters.
Naiknya harga minyak juga membuat mata uang crown Norwegia, dolar Kanada, dan rubel Rusia naik. Dolar Australia dan Selandia Baru juga naik setelah bank sentral Aussie mengurangi stimulus.
Sementara di pasar saham Eropa, sektor minyak adalah satu-satunya yang berhasil, naik 0,5% sedangkan STOXX 600 di kawasan itu merosot 0,2%.
"Pertumbuhan yang melambat, kenaikan inflasi, dan kebijakan moneter yang kurang ekspansif dapat bertindak sebagai peredam di pasar ekuitas dan obligasi korporasi yang lebih berisiko," kata kepala strategi Pictet Asset Management, Luca Paolini.
OPEC dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, terpaksa meninggalkan pembicaraan pada Senin (5/7/2021) setelah Uni Emirat Arab menolak perpanjangan delapan bulan yang diusulkan untuk pembatasan produksi.
Beberapa sumber OPEC+ mengatakan tidak akan ada peningkatan produksi minyak pada Agustus, sementara yang lain mengatakan pertemuan baru akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang dan mereka yakin akan ada dorongan pada Agustus.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Dunia To The Moon, Tembus US$ 71 per Barel
Most Popular