Internasional

China Merapat ke Eropa? Xi Jinping Telepon Merkel-Macron

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 July 2021 10:05
In this photo provided by China's Xinhua News Agency, Chinese President and party leader Xi Jinping delivers a speech at a ceremony marking the centenary of the ruling Communist Party in Beijing, China, Thursday, July 1, 2021. China’s Communist Party is marking the 100th anniversary of its founding with speeches and grand displays intended to showcase economic progress and social stability to justify its iron grip on political power that it shows no intention of relaxing. (Li Xueren/Xinhua via AP)
Foto: Presiden dan pemimpin partai China Xi Jinping menyampaikan pidato pada upacara peringatan seratus tahun Partai Komunis yang berkuasa di Beijing, China, Kamis, 1 Juli 2021. (Li Xueren/Xinhua via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping mengadakan sebuah video conference dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (5/7/2021).

Mengutip Reuters, Xi Jinping dan dua pemimpin Eropa itu membicarakan mengenai beberapa hal. Pertama, ia menekankan pada kerjasama yang lebih erat antara China dan Eropa. Kerjasama ini termasuk juga tentang mengurangi diskriminasi terhadap perusahaan China di Eropa.

"Ia berharap China dan Eropa akan memperluas kerjasama untuk menanggapi tantangan global dengan lebih baik," lapor media resmi pemerintah China, CCTV.

"Presiden China juga menyatakan harapan bahwa Eropa dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam urusan internasional, mencapai kemandirian strategis dan menawarkan lingkungan yang adil, transparan, dan tidak memihak bagi perusahaan China."

Kemudian dilaporkan juga bahwa ketiga pemimpin itu juga ikut membicarakan isu-isu terkini seperti isu lingkungan dan penanganan Covid-19.

"Mereka juga membahas perdagangan internasional, perlindungan iklim dan keanekaragaman hayati," tambah kantornya dalam sebuah pernyataan.

"Pembicaraan juga berkisar pada kerja sama dalam perang melawan pandemi Covid-19, pasokan vaksin global, dan masalah internasional dan regional."

Sebelumnya pada Mei hubungan antara Uni Eropa (UE) dan China sempat memanas. UE menghentikan ratifikasi pakta investasi baru dengan China setelah Beijing menjatuhkan sanksi terhadap politisi Benua Biru.

Sanksi ini diberikan usai beberapa politisi itu mengeluarkan pernyataan bahwa Beijing masih melakukan perlakuan yang tidak manusiawi terhadap masyarakat Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rambah Eropa, Xi Jinping Bangun Jalur Kereta Sampai Polandia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular