Menkes ke Produsen Obat: Tolong Bantu Rakyat Sedang Susah

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
05 July 2021 18:45
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Stasiun Bogor. (CNBC Indonesia/Muhammaad Sabki)
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (CNBC Indonesia/Muhammaad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka-bukaan soal lonjakan harga obat terapi pencegahan dan penanganan Covid-19 beberapa waktu belakangan. Ia mengaku sudah berdiskusi dan mendapat banyak masukan dari produsen-produsen obat.

"Saya sampaikan ke teman-teman produsen obat, masalahnya di kita adalah banyak obat generik yang kemudian di-branded sehingga menjadi nama branded generik. Jadi bahan bakunya favipiravir hampir 100%, kemudian dikasih brand sendiri sehingga itu menjadi branded generik. Ini yang harganya tidak terkontrol dan bisa 5-10 kali lebih mahal dari obat generik," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI secara virtual, Senin (5/7/2021).

"Jadi saya meminta ke teman-teman meminta ke semua produsen karena ini masa susah dan rakyat-rakyat kita juga kurang income-nya, dan membutuhkan akses yang banyak, mohon pengertiannya agar semua obat yang masuk kategori favipiravir, semua obat yang masuk kategori oseltamivir apapun namanya harganya harus disamakan dulu," lanjutnya.



Lebih lanjut, BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, bilang kalau Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah melakukan kalkulasi terkait produksi obat-obatan tersebut.

"Kita sudah menghitung, kita sudah melihat, bahwa untungnya besar. Jadi harusnya mereka mempunyai room yang cukup untuk bisa melakukan dengan harga tersebut. Dan kita minta tolong teman-teman di sisi produsen farmasi swasta membantu rakyat yang sedang kesulitan sekarang, menurunkan marginnya, tidak akan rugi karena kita sudah menghitungnya harganya bahan bakunya agar ini bisa ikut," kata BGS.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Siluman BA.2 Ada di RI, BGS: Semoga Kasus tidak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular