
IDAI: Kami Menangis, Anak Meninggal Karena Covid 50% Balita!

Jakarta, CNBC Indonesia - Emosi Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Aman Bhakti Pulungan tak terbendung saat Rapat dengan Komisi IX DPR. Ia menyayangkan kasus Covid-19 yang menyerang anak makin tinggi.
IDAI mengungkapkan kasus testing Covid-19 yang terjadi tak merata.
"Kami mau menangis jadinya," kata Aman, Senin (5/7/2021).
"Covid-19 ini testingnya tidak merata. Dan anak jarang ditesting. Kasus anak yang meninggal ini terjadi karena terlambat testing."
Data IDAI menyebutkan, dari seluruh anak-anak yang meninggal 50% lebih adalah balita. Sebagian lahir saat pandemi covid-19.
Yang meninggal balita 50%. Kebanyakan lahir saat pandemiAman Pulungan |
"Yang meninggal balita 50%. Kebanyakan lahir saat pandemi. Menangis kita lihat ini. Ini anak siapa, ini anak Indonesia. Anak-cucu kita," ungkap Aman.
Sampai 5 Juli 2021, data IDAI terungkap 140.877 kasus Covid-19 pada anak dengan konfirmasi meninggal hingga 556 anak.
Ia juga menyoroti, akan terjadi disrupsi layanan kesehatan bagi anak karena semua RS menangani Covid-19. "Imunisasi terganggu juga. Kesehatan anak ini bisa tidak terpantau semua menangani covid-19."
(dru/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000